
<html><body><span class="rt-reading-time" style="display: block;"><span class="rt-label rt-prefix">Reading Time: </span> <span class="rt-time">5</span> <span class="rt-label rt-postfix">minutes</span></span>
<p><strong>Halo, Sobat Pintu!</strong></p><html><body><style>                    #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc{padding: 24px !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed li a,#joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc li a{text-overflow: unset !important;overflow: hidden !important;white-space: normal !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc{width: auto !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed{width: initial !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title #title-label{text-align: left !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed .title, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title{font-size: 2em !important;font-weight: 900 !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc {background-color: #f1f1f1 !important;}                    #joli-toc-wrapper.joli-unfolded-ufloating nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper.joli-incontent nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded ul.joli-nav ul {margin: 0 0 0 20px !important;}#joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;margin-left: initial !important;}body.admin-bar #joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;}#joli-toc-wrapper {margin-top: 24px;border-radius: 16px;overflow: hidden;}</style><div id="joli-toc-filler"></div>
<div id="joli-toc-wrapper" class="joli-unfolded-incontent joli-unfolded joli-incontent   joli-smoothscroll">
    <nav id="joli-toc">
        <header id="joli-toc-header">
                                                <div class="title">
                <span id="title-label">Daftar Isi</span>
            </div>
                    </header>
                <ul class="joli-nav"><li class="item"><a href="#pengertian-diskriminasi-harga" title="Pengertian Diskriminasi Harga" class="joli-h2">Pengertian Diskriminasi Harga</a></li><li class="item"><a href="#mengapa-suatu-negara-menerapkan-kebijakan-diskriminasi-harga" title="Mengapa Suatu Negara Menerapkan Kebijakan Diskriminasi Harga?" class="joli-h2">Mengapa Suatu Negara Menerapkan Kebijakan Diskriminasi Harga?</a></li><li class="item"><a href="#tujuan-diskriminasi-harga" title="Tujuan Diskriminasi Harga" class="joli-h2">Tujuan Diskriminasi Harga</a></li><li class="item"><a href="#syarat-syarat-diskriminasi-harga" title="Syarat-syarat Diskriminasi Harga" class="joli-h2">Syarat-syarat Diskriminasi Harga</a><ul><li class="subitem"><a href="#kekuatan-pasar" title="Kekuatan Pasar" class="joli-h3">Kekuatan Pasar</a></li><li class="subitem"><a href="#identifikasi-perbedaan-permintaan" title="Identifikasi Perbedaan Permintaan" class="joli-h3">Identifikasi Perbedaan Permintaan</a></li><li class="subitem"><a href="#pencegahan-penjualan-kembali" title="Pencegahan Penjualan Kembali" class="joli-h3">Pencegahan Penjualan Kembali</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#cara-penetapan-diskriminasi-harga" title="Cara Penetapan Diskriminasi Harga" class="joli-h2">Cara Penetapan Diskriminasi Harga</a><ul><li class="subitem"><a href="#pemahaman-pelanggan" title="Pemahaman Pelanggan" class="joli-h3">Pemahaman Pelanggan</a></li><li class="subitem"><a href="#segmentasi-pasar" title="Segmentasi Pasar" class="joli-h3">Segmentasi Pasar</a></li><li class="subitem"><a href="#penetapan-harga-berdasarkan-segmen" title="Penetapan Harga Berdasarkan Segmen" class="joli-h3">Penetapan Harga Berdasarkan Segmen</a></li><li class="subitem"><a href="#pencegahan-penjualan-kembali_1" title="Pencegahan Penjualan Kembali" class="joli-h3">Pencegahan Penjualan Kembali</a></li><li class="subitem"><a href="#penyesuaian-harga" title="Penyesuaian Harga" class="joli-h3">Penyesuaian Harga</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#contoh-diskriminasi-harga-di-indonesia" title="Contoh Diskriminasi Harga di Indonesia" class="joli-h2">Contoh Diskriminasi Harga di Indonesia</a></li><li class="item"><a href="#jenis-jenis-diskriminasi-harga" title="Jenis-jenis Diskriminasi Harga" class="joli-h2">Jenis-jenis Diskriminasi Harga</a><ul><li class="subitem"><a href="#diskriminasi-harga-tingkat-1" title="Diskriminasi Harga Tingkat 1" class="joli-h3">Diskriminasi Harga Tingkat 1</a></li><li class="subitem"><a href="#diskriminasi-harga-tingkat-2" title="Diskriminasi Harga Tingkat 2" class="joli-h3">Diskriminasi Harga Tingkat 2</a></li><li class="subitem"><a href="#diskriminasi-harga-derajat-ketiga" title="Diskriminasi Harga Derajat Ketiga" class="joli-h3">Diskriminasi Harga Derajat Ketiga</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#perbedaan-diskriminasi-harga-dan-dumping" title="Perbedaan Diskriminasi Harga dan Dumping" class="joli-h2">Perbedaan Diskriminasi Harga dan Dumping</a></li></ul>                    </nav>
</div>
</body></html>



<p>Pernah dengar istilah diskriminasi harga? Jangan buru-buru negatif dulu, ya. Diskriminasi harga ini bukan tentang diskriminasi yang biasa kita dengar sehari-hari. Ini tentang strategi penentuan harga yang bisa bikin kamu jadi lebih pintar dalam bertransaksi. Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang pengertian diskriminasi harga, syarat dan cara penetapannya.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="pengertian-diskriminasi-harga"><strong>Pengertian Diskriminasi Harga</strong></h2>



<p><strong>Diskriminasi harga adalah</strong> strategi penjualan yang menetapkan harga berbeda untuk produk atau layanan yang sama berdasarkan apa yang penjual pikir bisa disepakati oleh pembeli.</p>



<p>Dalam diskriminasi harga murni, penjual menetapkan harga maksimum yang akan dibayar oleh setiap pelanggan.</p>



<p>Dalam bentuk diskriminasi harga yang lebih umum, penjual mengelompokkan pelanggan berdasarkan atribut tertentu dan menetapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok.</p>



<figure class="wp-block-image size-full"><img decoding="async" loading="lazy" width="602" height="314" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/ilustrasi-diskriminasi-harga.jpeg" alt="ilustrasi diskriminasi harga" class="wp-image-35190" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/ilustrasi-diskriminasi-harga.jpeg 602w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/ilustrasi-diskriminasi-harga-300x156.jpeg 300w" sizes="(max-width: 602px) 100vw, 602px"></figure><p><strong>Kebijakan diskriminasi harga adalah</strong> kebijakan yang memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda. Kebijakan ini biasanya diterapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti elastisitas permintaan, biaya produksi, dan kondisi pasar.</p>



<p><strong>Baca juga: <a href="https://pintu.co.id/blog/pemimpin-pasar-adalah">Apa itu Pemimpin Pasar dan Contohnya?</a></strong></p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="mengapa-suatu-negara-menerapkan-kebijakan-diskriminasi-harga"><strong>Mengapa Suatu Negara Menerapkan Kebijakan Diskriminasi Harga?</strong></h2>



<p>Nah, kamu mungkin bertanya, &ldquo;Kenapa sih suatu negara menerapkan kebijakan diskriminasi harga?&rdquo; Jawabannya sederhana, sobat Pintu. Diskriminasi harga sangat berharga ketika keuntungan yang diperoleh sebagai hasil dari memisahkan pasar lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh dari menggabungkan pasar. Jadi, ini semua tentang mencari keuntungan maksimal.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="tujuan-diskriminasi-harga"><strong>Tujuan Diskriminasi Harga</strong></h2>



<p>Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, <strong>tujuan utama dari diskriminasi harga adalah</strong> untuk meningkatkan keuntungan. Dengan menetapkan harga yang berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari setiap segmen pasar.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="syarat-syarat-diskriminasi-harga"><strong>Syarat-syarat Diskriminasi Harga</strong></h2>



<p>Untuk bisa melakukan diskriminasi harga, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, antara lain:</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="kekuatan-pasar"><strong>Kekuatan Pasar</strong></h3>



<p>Perusahaan harus memiliki kekuatan pasar yang cukup untuk bisa menetapkan harga sendiri. Ini biasanya terjadi jika perusahaan beroperasi dalam pasar yang tidak sempurna atau memiliki kekuatan monopoli.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="identifikasi-perbedaan-permintaan"><strong>Identifikasi Perbedaan Permintaan</strong></h3>



<p>Perusahaan harus bisa mengidentifikasi perbedaan permintaan antara segmen konsumen yang berbeda. Misalnya, konsumen dengan pendapatan tinggi mungkin bersedia membayar lebih untuk produk atau layanan tertentu dibandingkan dengan konsumen dengan pendapatan rendah.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="pencegahan-penjualan-kembali"><strong>Pencegahan Penjualan Kembali</strong></h3>



<p>Perusahaan harus bisa mencegah konsumen yang membeli produk atau layanan dengan harga rendah untuk menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Ini bisa dilakukan dengan cara membuat produk atau layanan menjadi tidak dapat dipindahkan atau dengan cara lain.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="cara-penetapan-diskriminasi-harga"><strong>Cara Penetapan Diskriminasi Harga</strong></h2>



<p>Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk menetapkan diskriminasi harga:</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="pemahaman-pelanggan"><strong>Pemahaman Pelanggan</strong></h3>



<p>Untuk bisa melakukan diskriminasi harga, perusahaan harus memiliki pemahaman yang baik tentang pelanggannya. Ini termasuk memahami berapa banyak yang mereka bersedia bayar untuk produk atau layanan, apa preferensi mereka, dan bagaimana mereka merespons perubahan harga.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="segmentasi-pasar"><strong>Segmentasi Pasar</strong></h3>



<p>Perusahaan harus bisa membagi pasar menjadi segmen-segmen berdasarkan karakteristik konsumen. Misalnya, perusahaan bisa membagi pasar berdasarkan usia, pendapatan, atau lokasi geografis.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="penetapan-harga-berdasarkan-segmen"><strong>Penetapan Harga Berdasarkan Segmen</strong></h3>



<p>Setelah pasar dibagi menjadi segmen, perusahaan bisa menetapkan harga yang berbeda untuk setiap segmen. Misalnya, perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi untuk segmen dengan pendapatan lebih tinggi dan harga yang lebih rendah untuk segmen dengan pendapatan lebih rendah.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="pencegahan-penjualan-kembali_1"><strong>Pencegahan Penjualan Kembali</strong></h3>



<p>Untuk memastikan bahwa diskriminasi harga bisa berjalan dengan baik, perusahaan harus mencegah konsumen dari segmen dengan harga rendah untuk menjual produk atau layanan kembali ke segmen dengan harga tinggi. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat produk atau layanan menjadi tidak dapat dipindahkan atau dengan cara lain.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="penyesuaian-harga"><strong>Penyesuaian Harga</strong></h3>



<p>Perusahaan harus siap untuk menyesuaikan harga jika ada perubahan dalam permintaan atau kondisi pasar. Misalnya, jika permintaan untuk produk atau layanan meningkat, perusahaan mungkin perlu menaikkan harga untuk segmen tertentu.</p>



<p><strong>Baca juga: <a href="https://pintu.co.id/blog/money-flow-index-adalah">Bagaimana Cara Kerja Money Flow Index? Ini Rumusnya!</a></strong></p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="contoh-diskriminasi-harga-di-indonesia"><strong>Contoh Diskriminasi Harga di Indonesia</strong></h2>



<p>Nah, bagaimana contoh diskriminasi harga di Indonesia? Salah satu contoh yang paling umum adalah harga tiket bioskop. Biasanya, harga tiket untuk penonton dewasa, anak-anak, dan lansia berbeda, meski mereka menonton film yang sama. Ini adalah contoh dari diskriminasi harga derajat ketiga.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="jenis-jenis-diskriminasi-harga"><strong>Jenis-jenis Diskriminasi Harga</strong></h2>



<p>Ada beberapa jenis diskriminasi harga yang bisa dilakukan oleh perusahaan, antara lain:</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="diskriminasi-harga-tingkat-1"><strong>Diskriminasi Harga Tingkat 1</strong></h3>


<div class="wp-block-image">
<figure class="aligncenter size-full"><img decoding="async" loading="lazy" width="225" height="225" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-pertama.jpg" alt="kurva diskriminasi harga derajat pertama" class="wp-image-35191" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-pertama.jpg 225w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-pertama-150x150.jpg 150w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-pertama-120x120.jpg 120w" sizes="(max-width: 225px) 100vw, 225px"></figure></div>


<p><em>(Sumber: Polyconomics)</em></p>



<p><strong>Diskriminasi harga tingkat 1 adalah</strong> diskriminasi yang terjadi ketika perusahaan menetapkan harga maksimum yang akan dibayar oleh setiap pelanggan. Ini juga dikenal sebagai diskriminasi harga sempurna karena perusahaan bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari setiap penjualan.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="diskriminasi-harga-tingkat-2"><strong>Diskriminasi Harga Tingkat 2</strong></h3>


<div class="wp-block-image">
<figure class="aligncenter size-full"><img decoding="async" loading="lazy" width="225" height="225" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-kedua.jpg" alt="kurva diskriminasi harga derajat kedua" class="wp-image-35192" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-kedua.jpg 225w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-kedua-150x150.jpg 150w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-kedua-120x120.jpg 120w" sizes="(max-width: 225px) 100vw, 225px"></figure></div>


<p><em>(Sumber: Polyconomics)</em></p>



<p>Diskriminasi harga tingkat dua adalah salah satu jenis diskriminasi yang terjadi ketika perusahaan menetapkan harga yang berbeda berdasarkan jumlah produk yang dikonsumsi oleh konsumen. Misalnya, perusahaan bisa menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Contoh lainnya adalah penawaran &ldquo;beli dua dapat tiga&rdquo; atau program loyalitas yang memberikan diskon kepada pelanggan yang sering berbelanja.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="diskriminasi-harga-derajat-ketiga"><strong>Diskriminasi Harga Derajat Ketiga</strong></h3>



<figure class="wp-block-image size-large"><img decoding="async" loading="lazy" width="1024" height="395" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-ketiga-1024x395.jpg" alt="kurva diskriminasi harga derajat ketiga" class="wp-image-35193" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-ketiga-1024x395.jpg 1024w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-ketiga-300x116.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-ketiga-768x296.jpg 768w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/06/kurva-diskriminasi-harga-derajat-ketiga.jpg 1280w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px"></figure><p><em>(Sumber: Polyconomics)</em></p>



<p>Diskriminasi harga derajat ketiga terjadi ketika perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda. Misalnya, perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih rendah untuk pelajar atau lansia. Ini adalah jenis diskriminasi harga yang paling umum dan bisa dilihat di berbagai industri, seperti bioskop, restoran, dan lainnya.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="perbedaan-diskriminasi-harga-dan-dumping"><strong>Perbedaan Diskriminasi Harga dan Dumping</strong></h2>



<p>Sering dihubungkan satu sama lain, terdapat perbedaan antara diskriminasi harga dan dumping. <strong>Dumping adalah</strong> praktek menjual produk di pasar luar negeri dengan harga yang lebih rendah daripada harga di pasar domestik atau harga produksi. Sementara itu, diskriminasi harga adalah praktek menetapkan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda. Jadi, perbedaannya terletak pada siapa yang dikenakan harga yang berbeda.</p>



<p>Nah, setelah kita bahas tentang diskriminasi harga, apa hubungannya dengan trading aset <em>crypto</em>? Dalam dunia trading <em>crypto</em>, pengetahuan tentang diskriminasi harga bisa sangat berguna. Dengan memahami bagaimana perusahaan menetapkan harga, kamu bisa membuat strategi trading yang lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih tepat.</p>



<p>Selain itu, trading aset <em>crypto</em> memiliki beberapa kelebihan dibandingkan trading aset lain. Salah satunya adalah likuiditas yang tinggi. Dengan likuiditas yang tinggi, kamu bisa membeli atau menjual aset <em>crypto</em> kapan saja kamu mau. Jadi, jika kamu melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan, kamu bisa langsung mengambilnya.</p>



<p>Jadi, Sobat Pintu, sudah siap untuk menjadi trader yang lebih pintar dengan pengetahuan baru tentang diskriminasi harga ini?</p>



<p>Temukan informasi lainnya seputar <a href="https://pintu.co.id/news">berita <em>crypto</em></a> di Pintu News dan <a href="https://pintu.co.id/academy">belajar <em>crypto</em></a> secara gratis di Pintu Academy. <a href="https://apps.pintu.co.id/fjuG/blogpintu">Download Pintu sekarang</a>!</p>



<p><strong>Referensi</strong>:</p>



<ul><li>Corporate Finance Institute. <a href="https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/price-discrimination/">Price Discrimination</a>. Diakses tanggal 28 Juni 2023.</li>



<li>Investopedia. <a href="https://www.investopedia.com/ask/answers/042415/what-are-different-types-price-discrimination-and-how-are-they-used.asp#">About Price Discrimination</a>. Diakses tanggal 28 Juni 2023.</li>



<li>Study Smarter. <a href="https://www.studysmarter.co.uk/explanations/microeconomics/imperfect-competition/price-discrimination/">Price Discrimination: Meaning &amp; Example</a>. Diakses tanggal 28 Juni 2023.</li>
</ul></body></html>

Contoh Diskriminasi Harga, Tujuan dan Syaratnya

Artikel Terkait

Investasi Jangka Panjang: Pengertian, Tujuan dan Contohnya

Investasi Jangka Panjang: Pengertian, Tujuan dan Contohnya

Pintu 3rd Anniversary: Trading Competition Dengan Total Hadiah Puluhan Juta!

Pintu 3rd Anniversary: Trading Competition Dengan Total Hadiah Puluhan Juta!

Promo Pintu x TIX ID: Dapatkan Gratis Bitcoin Senilai Rp35.000!

Promo Pintu x TIX ID: Dapatkan Gratis Bitcoin Senilai Rp35.000!

Memahami Apa Itu Kartel dan Dampaknya Pada Perekonomian

Memahami Apa Itu Kartel dan Dampaknya Pada Perekonomian

Artikel Blog Terbaru

Raih Hadiah Total USD 2000 dalam Token $SAND bersama Pintu Web3 dan Sandbox

Raih Hadiah Total USD 2000 dalam Token $SAND bersama Pintu Web3 dan Sandbox

Tutorial Bergabung Kompetisi Pintu Web3 x Sandbox & Menangkan Total Hadiah 2.000 USD!

Tutorial Bergabung Kompetisi Pintu Web3 x Sandbox & Menangkan Total Hadiah 2.000 USD!

Dapatkan Hadiah Mulai dari Rp50 Juta, Yuk Gabung Pintu Trading Competition Juni 2024!

Dapatkan Hadiah Mulai dari Rp50 Juta, Yuk Gabung Pintu Trading Competition Juni 2024!

Beli Crypto Pertamamu, Dapatkan Rewards USDT Senilai Rp80.000

Beli Crypto Pertamamu, Dapatkan Rewards USDT Senilai Rp80.000

Pintu Listing Token Baru 14 Mei 2024: Mask Network (MASK)

Pintu Listing Token Baru 14 Mei 2024: Mask Network (MASK)