Xi Jinping Serukan Tatanan Dunia yang Lebih Adil, Apakah Amerika Siap?
Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini menyerukan penolakan terhadap struktur kekuasaan hegemonik dalam tata kelola global. Seruan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing terkait berbagai isu, termasuk dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
China dan Tantangan Tata Kelola Global
Dalam pidatonya di Forum Boao untuk Asia, Xi mengecam upaya beberapa negara untuk “membangun hambatan” dan “decouple“, yang menurutnya akan merugikan orang lain dan tidak menguntungkan siapa pun.
China telah lama menyerukan reformasi sistem tata kelola global untuk lebih mencerminkan berbagai perspektif dan nilai dari komunitas internasional, termasuk China sendiri, bukan hanya dari beberapa negara besar.
Baca Juga: Peran Mata Uang Digital Dalam KTT SCO 2023 dan Mahalnya Lisensi Crypto di Hongkong!
China juga berulang kali berbenturan dengan pemegang saham terbesar dalam tata kelola dunia, terutama Amerika Serikat, terkait berbagai isu mulai dari hak asasi manusia hingga pengaruh ekonomi China terhadap negara-negara lain.
Amerika dan Jepang, Dua Negara yang ‘Serius’ Terhadap China
Pada hari Jumat, Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan puncak pertamanya di Gedung Putih sejak menjabat, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di mana China menjadi agenda utama.
Kedua pemimpin tersebut menyatakan bahwa mereka “berbagi kekhawatiran serius” tentang situasi hak asasi manusia di Hong Kong dan wilayah Xinjiang China, di mana Washington telah mengatakan Beijing melakukan genosida terhadap Muslim Uighur. China telah membantah tuduhan tersebut.
China dan Amerika, Bersatu Lawan Perubahan Iklim
Namun, meski konfrontasi antara pemerintahan AS dan China terus berlanjut, kedua belah pihak telah menemukan kepentingan bersama dalam memerangi perubahan iklim, setelah pembicaraan bilateral tentang pengurangan emisi rumah kaca meredup selama era Trump.
Pekan lalu, utusan iklim AS John Kerry terbang ke Shanghai untuk bertemu dengan rekan sejawatnya dari China dalam kunjungan tingkat tinggi pertama ke China oleh pejabat administrasi Biden.
Paragraf Penutup
Dalam pidatonya, Xi Jinping menegaskan bahwa “Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni.” Sebuah negara besar harus menunjukkan bahwa ia memikul lebih banyak tanggung jawab. Apakah Amerika siap untuk menerima tantangan ini?
Baca Juga: Presiden China Serukan Persatuan Global Hadapi Tantangan AI! Apa Katanya?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Bitcoin.com. Xi Jinping Vows No Hegemony in China’s Approach to US, Aiming for Stable Ties. Diakses pada tanggal 17 November 2023
- Reuters. China’s President Xi says global governance system should be more equitable, fair. Diakses pada tanggal 17 November 2023