Waspada, FCC Resmi Larang Robocall AI di Amerika Serikat!

Array

Waspada, FCC Resmi Larang Robocall AI di Amerika Serikat!

Federal Communications Commission (FCC) baru saja mengumumkan pelarangan tegas terhadap robocall yang menggunakan suara buatan kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini diambil setelah maraknya penipuan dan upaya menyesatkan pemilih melalui robocall AI, terutama menjelang pemilihan presiden yang kritis pada bulan November mendatang. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Alasan di Balik Larangan Robocall AI

larangan robocall ai
Sumber: Akun X AZAG Mayes

Robocall AI dianggap sebagai ancaman serius karena kemampuannya untuk meniru suara manusia dengan sangat mirip. Hal ini membuat para penipu dapat dengan mudah mengelabui korbannya, seolah-olah mereka sedang berbicara dengan seseorang yang nyata. Selain itu, robocall AI juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan, yang dapat berdampak buruk pada proses demokrasi.

FCC menyadari potensi bahaya dari robocall AI dan mengambil tindakan tegas untuk melarangnya. Dengan adanya larangan ini, diharapkan praktik penipuan dan penyebaran informasi yang salah melalui robocall AI dapat ditekan, sehingga masyarakat dapat terlindungi.

Baca Juga: Google Rebranding Chatbot AI ‘Bard’ Menjadi ‘Gemini Ultra 1.0’, Ini Alasannya!

Dampak Larangan Robocall AI

dampak larangan robocall ai
Sumber: Akun X FCC

Larangan robocall AI oleh FCC memiliki beberapa dampak penting. Pertama, perusahaan yang menggunakan robocall AI dalam kegiatan mereka dapat dikenai denda yang sangat besar, hingga mencapai lebih dari $23.000 per panggilan. Kedua, FCC juga memiliki kewenangan untuk memblokir penyedia layanan yang menyediakan layanan robocall AI.

Selain itu, masyarakat yang menerima robocall AI juga memiliki hak untuk mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan yang bertanggung jawab atas panggilan tersebut. Mereka dapat mengajukan gugatan dan berpotensi mendapatkan ganti rugi hingga $1.500 untuk setiap panggilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: OpenAI Incar Triliunan Dolar untuk Pengembangan Chip AI

Upaya Mengatur AI dalam Kampanye Politik

Larangan robocall AI oleh FCC merupakan langkah maju dalam upaya mengatur penggunaan AI dalam kampanye politik. Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam hal ini. Beberapa kampanye politik telah menggunakan AI untuk membuat iklan dengan audio atau gambar yang dihasilkan oleh AI, dan beberapa kandidat bahkan bereksperimen dengan menggunakan chatbot AI untuk berkomunikasi dengan pemilih.

Upaya bipartisan di Kongres telah dilakukan untuk mengatur AI dalam kampanye politik, tetapi belum ada undang-undang federal yang disahkan. Dengan pemilihan umum yang semakin dekat, kebutuhan akan regulasi yang jelas mengenai penggunaan AI dalam politik menjadi semakin mendesak.

Baca Juga: Meta Beri Hukuman Bagi Pengguna yang Tak Jujur soal Konten AI

Kasus Robocall AI di New Hampshire

Salah satu kasus robocall AI yang paling terkenal terjadi di New Hampshire menjelang pemilihan pendahuluan pada tanggal 23 Januari lalu. Robocall tersebut menggunakan suara yang mirip dengan Presiden Biden dan menyampaikan informasi yang salah tentang pemungutan suara. Akibatnya, ribuan warga negara bagian tersebut, terutama yang terdaftar sebagai Demokrat, menerima panggilan tersebut.

Setelah penyelidikan, Jaksa Agung New Hampshire John Formella berhasil mengidentifikasi Life Corp. yang berbasis di Texas dan pemiliknya, Walter Monk, sebagai sumber panggilan tersebut. Sebuah gugus tugas jaksa agung di semua 50 negara bagian dan Washington, D.C., telah mengirim surat peringatan kepada Life Corp. untuk segera menghentikan panggilan ilegal tersebut.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array