Wasabi dan Phoenix Hengkang dari Pasar AS Akibat Aturan Dompet Kripto
Jakarta, Pintu News – Industri kripto kembali digemparkan dengan kabar mengejutkan. Dua penyedia layanan dompet kripto terkemuka, Wasabi Wallet dan Phoenix Wallet, memutuskan untuk menghentikan layanan mereka di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil menyusul tindakan keras regulator AS terhadap penyedia dompet kripto kustodian mandiri. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Kekhawatiran Status Dompet Kripto
Acinq, perusahaan di balik Phoenix Wallet, dan zkSNACKs, perusahaan di balik Wasabi Wallet, menyatakan keprihatinan mereka tentang status dompet kripto kustodian mandiri sebagai bisnis layanan keuangan yang sah. Kekhawatiran ini muncul setelah tindakan yang diambil oleh badan pengatur AS terhadap Consensys, perusahaan pengembang MetaMask, dan Samourai Wallet, sebuah layanan pencampur kripto.
Acinq dan zkSNACKs khawatir bahwa tindakan keras terhadap Consensys dan Samourai Wallet dapat menjadi indikasi bahwa regulator AS menganggap dompet kripto kustodian mandiri sebagai bisnis layanan keuangan yang harus diatur. Jika hal ini terjadi, maka dompet kripto kustodian mandiri akan menghadapi berbagai persyaratan dan regulasi yang ketat, yang dapat menghambat pertumbuhan dan inovasi di industri kripto.
Baca Juga: Korea Selatan Mengecualikan Dompet Crypto dari Pelaporan di Luar Negeri!
Dampak pada Pengguna
Keputusan Wasabi Wallet dan Phoenix Wallet untuk menghentikan layanan mereka di AS tentu saja berdampak pada pengguna kedua dompet kripto tersebut di Amerika Serikat.
Pengguna Wasabi Wallet tidak lagi dapat menggunakan layanan dompet kripto tersebut mulai tanggal 27 April 2023, sedangkan pengguna Phoenix Wallet memiliki waktu hingga tanggal 2 Mei 2023 untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan.
Acinq menyarankan pengguna Phoenix Wallet untuk segera mengosongkan dompet mereka sebelum tanggal 2 Mei 2023. Namun, Acinq memperingatkan agar pengguna tidak menutup paksa dompet mereka, karena dapat mengakibatkan biaya transaksi yang signifikan.
Baca Juga: Crypto Drainer Incar Dompet Crypto Investor Singapura, Keamanan Investor Terancam?
Perbedaan Pendekatan Regulasi AS dan Eropa
Menariknya, di tengah tindakan keras regulator AS terhadap layanan kripto, regulator Eropa justru mengambil pendekatan yang lebih lunak. Parlemen Eropa baru-baru ini memutuskan untuk membatalkan batas transaksi sebesar 1.000 euro ($1.080) untuk pembayaran kripto dari dompet kripto kustodian mandiri.
Keputusan Parlemen Eropa ini menunjukkan bahwa regulator Eropa lebih terbuka terhadap inovasi di industri kripto dibandingkan regulator AS. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi perusahaan-perusahaan kripto yang ingin beroperasi di Eropa.
Kesimpulan
Keputusan Wasabi Wallet dan Phoenix Wallet untuk menghentikan layanan mereka di AS menjadi pengingat bahwa industri kripto masih menghadapi tantangan regulasi yang signifikan.
Namun, di sisi lain, keputusan Parlemen Eropa untuk melonggarkan regulasi dompet kripto kustodian mandiri menunjukkan bahwa ada harapan bagi pertumbuhan dan inovasi di industri kripto. Masa depan dompet kripto masih belum jelas. Namun, yang pasti, industri kripto harus terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan mencari cara untuk beroperasi secara legal dan aman.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Phoenix Wallet, Acinq, ZkSnacks, Wasabi Wallet Exit U.S. Amid Regulatory Crackdown. Diakses pada tanggal 29 April 2024
- Wallet Investor. Wasabi and Phoenix Wallet Exit U.S. Amid Regulatory Crackdown. Diakses pada tanggal 29 April 2024
- The Coin Republic. Wasabi, Phoenix Exit US Market Over Wallet Regulations. Diakses pada tanggal 29 April 2024
- Featured Image: X