CMO PINTU Beberkan Tips Penting Ketika Berinvestasi di Dunia Web3
Di era di mana teknologi berkembang dengan kecepatan yang luar biasa, Web3 tidak hanya merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital, tetapi juga memberikan sejumlah pelajaran berharga tentang masa depan internet.
Menurut CMO PINTU, Timothius Martin, terdapat beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari dunia Web3. Kira-kira, apa saja ya? Simak selengkapnya!
Beberapa Pelajaran dari Web3
Dalam wawancara dengan Blockchain Talent pada akhir November 2023, Timothius Martin, yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer di PINTU, membagikan berbagai wawasan mengenai pelajaran yang dapat diambil dari Web3.
Baca juga: Wih, Ternyata Ini Pekerjaan Paling Dicari Perusahaan Web3 Menurut CMO Pintu!
“Pelajaran yang bisa dibawa dari Web3 itu kita jadi lebih open minded untuk belajar hal baru di dunia Web3. Di sisi marketing contohnya, mungkin kalau di zaman dulu, marketing biasa dilakukan melalui TV atau billboard, tapi kalau di dunia Web3, audience-nya ada di dalam Discord, Telegram group, dan mungkin community-nya juga hangout di tempat-tempat yang tidak ada di dunia Web2, jadi kita harus belajar hal baru.”
Selain itu, Timo juga mewanti-wanti untuk tidak terlalu obsesi terhadap pasar. Pasalnya, selama 24 jam, dunia Web3 tidak pernah berhenti, terlebih jika investor atau trader, seperti yang diketahui bahwa market juga tidak pernah “mati”.
“Kalau stock market kan weekend pasti mati, di atas jam 6 juga mati. Karena pasar Web3 ga pernah mati, saran dari saya jangan jadi obsess terhadap harga dari suatu aset crypto maupun NFT.”
Menurut Timo, kalau seseorang sudah terobsesi dengan pasar, maka akan sulit beristirahat karena market yang tidak pernah tutup. Tidak cukup sampai di situ, terobsesi akan harga juga akan mempengaruhi pekerjaan. Oleh karenanya, Timo menganggap bahwa terobsesi merupakan pola pikir yang salah.
“Harusnya fokus ke fundamental dan fokus pada apa yang bisa kita kontribusikan terhadap industri ini supaya berkembang daripada hanya melihat harga naik atau turun.”
Ekosistem Web2 dan Web3 Sangat Berbeda
Dari sisi bisnis, Timo, selaku CMO di PINTU membagikan pandangannya tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan di industri Web3.
“Berdasarkan point of view seorang Professional Marketer, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan, seperti jangan coba copy paste formula yang bekerja di Web2; baik itu dari sisi marketing, engineering juga operations, dan lain-lainnya,” ucap Timo
Ia menyarankan untuk tidak secara gamblang atau blak-blakan menggunakan formula yang sama dari Web2 ke Web3 karena Web3 adalah ekosistem yang sangat berbeda. Tidak hanya ekosistem dan regulasi, bahkan sistem kerjanya pun berbeda. Oleh karenanya, Timo berpendapat bahwa ekspektasi orang-orang dari Web2 ke Web3 akan sangat berbeda.
“Jadi kalau kita hanya copy-paste dari yang kita ketahui di dunia Web2 ke Web3, mungkin akan menemui kesulitan. Meski begitu, dunia Web3 terus berkembang pesat dengan semakin banyak institusi hingga individu dari Web2 yang mengadopsi Web3.” pungkas Timo.
Pernyataan ini tercermin dari beberapa perusahaan Web2 besar yang mulai bergerak mengadopsi Web3 di tahun 2023. Nike, misalnya, meluncurkan Our Force 1, sebuah inisiatif NFT yang memungkinkan pembelian sepatu secara digital yang kemudian dapat ditukar dengan produk fisik. Selain itu, Google Play juga telah mengadopsi teknologi blockchain, memperkenalkan integrasi NFT dan aset token dalam aplikasi serta game-nya.
Tren adopsi ini tidak hanya terbatas pada Nike dan Google, tetapi juga diikuti oleh merek besar lainnya seperti Apple, Mercedes, dan Louis Vuitton, yang semuanya mulai mengeksplorasi potensi Web3 untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih inovatif.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.