Di Tengah Penolakan, TikTok China “Douyin” Tambahkan Fitur Harga Bitcoin

author:

Array

Di Tengah Penolakan, TikTok China “Douyin” Tambahkan Fitur Harga Bitcoin

Terlepas dari tentangan keras terhadap layanan dan perdagangan terkait mata uang crypto di China, Cryptopolitan (10/4/23), baru-baru ini melaporkan bahwa Douyin, aplikasi sosial media Tiktok versi Cina, kini telah menambahkan dukungan untuk mata uang crypto terbesar, Bitcoin (BTC), pada aplikasinya.

Douyin Tambahkan Fitur Baru

Sumber: Twitter

Pada 10 April 2023 kemarin, pendiri Tron, Justin Sun, mengunggah sebuah cuitan Twitter yang menunjukkan bahwa platform Tiktok China sekarang menampilkan harga Bitcoin pada hasil pencarian.

Penambahan fitur baru ini merupakan sebuah langkah yang menunjukkan dukungan kuat untuk crypto terbesar oleh platform tersebut meskipun terdapat larangan langsung terkait cryptocurrency dari pemerintah China.

Bukan yang pertama, Cryptopolitan mencatat bahwa fitur baru di Douyin ini mengikuti dukungan serupa, yang di lakukan oleh Twitter pada bulan Desember 2022 lalu dengan peluncuran $cashtree, di mana para pengguna Twitter dapat melihat harga terbaru dari beberapa koin crypto seperti BTC dan ETH.

Di bawah manajemen yang dipimpin Elon Musk, Twitter kerap mengintegrasikan fitur-fitur terkait crypto, dan yang paling terbaru, Elon Musk sempat mengubah logo burung biru Twitter menjadi logo Doge, menyebabkan kehebohan di komunitas dan meroketnya harga DOGE saat itu. Selain menyediakan grafik harga BTC dan ETH secara real-time pada hasil pencarian, Twitter juga mendukung saham-saham utama, dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Terlepas dari hal tersebut, pengembangan dari platform Douyin, TikTok China ini menjadi lebih sedikit menarik, mengingat keadaan regulasi seputar mata uang crypto dan aktivitas di China.

Sikap China terhadap Crypto

Mengutip dari Cryptopolitan, sikap China yang menentang mata uang crypto menjadi sangat jelas pada tahun 2021, ketika People’s Bank of China (PBOC) melarang penambangan mata uang digital di seluruh negeri, sehingga mendorong armada penambang di negara itu ke tempat lain, yang akibatnya memangkas dominasi negara tersebut dalam hash power penambangan Bitcoin.

Baca juga: Setelah Amerika, Rusia Jadi Penambang Crypto Terbesar Kedua di Dunia

Lebih lanjut, aktivitas terkait crypto lainnya juga dilarang oleh bank sentral China dengan alasan bahwa aset-aset tersebut menimbulkan risiko terhadap stabilitas ekonomi negara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa fitur baru di Douyin bertentangan dengan peraturan yang ada.

Meski begitu, perkembangan fitur dari paltform Douyin merupakan sebuah tanda adanya minat yang kuat terhadap mata uang crypto di Cina, mengingat aplikasi ini dilaporkan mencatat lebih dari 400 juta pengguna setiap harinya.

Berbeda dengan Twitter, Douyin menampilkan harga Bitcoin terhadap yuan, bukan dolar AS. Dengan wilayah-wilayah di China seperti Hong Kong yang beralih ke mata uang crypto akhir-akhir ini, China terlihat mulai melunakkan pendiriannya terhadap crypto, sehingga memunculkan pasar crypto yang berdenominasi yuan.

Tidak hanya itu, pada akhir Januari 2023, beberapa otoritas lokal China dilaporkan mulai memberlakukan pajak penghasilan yang cukup besar untuk crypto.

Kira-kira, seberapa banyak China menerapkan pajak pada aset crypto? cari tau jawabannya di Antara Cinta dan Benci, China Mulai Memberlakukan Pajak untuk Investor Crypto.


Referensi:

Array