Pemerintahnya Anti-Crypto, Thailand Malah Disebut Jadi Pusat Crypto Asia Berikutnya?

author:

Array

Pemerintahnya Anti-Crypto, Thailand Malah Disebut Jadi Pusat Crypto Asia Berikutnya?

Berbeda dengan negara Asia lainnya seperti Taiwan dan Hong Kong yang mengadopsi crypto dengan optimis, Thailand baru-baru ini merencakanakan akan memperketat regulasi crypto. Meski Thailand belum sepenuhnya terbuka dengan cryptocurrency, uniknya, ibu kota Thailand, yakni Bangkok, muncul sebagai pusat crypto baru, menurut penelitian yang dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak pajak crypto, Recap. Kok bisa? Simak berita selengkapnya di bawah!

Meski Dilarang, Aktivitas Crypto Tetap Tinggi di Thailand

Bank Thailand beri izin pengoperasian bank virtual
Sumber: Business Today

Dilansir dari BeinCrypto (7/2/23), Indeks Kesiapan Crypto, yang disusun oleh Recap akhir bulan lalu, mengungkapkan bahwa Bangkok berada di peringkat kesepuluh secara global. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa ibukota Thailand telah memincut 57 perusahaan crypto, mengutip laporan Bangkok Post (7/2/23).

Selain itu, Recap mengklaim bahwa Thailand memiliki tingkat kepemilikan crypto tertinggi kedua di dunia. Meskipun pemerintah yang didukung militer ini telah melarang aset digital sebagai metode pembayaran tahun lalu, nampaknya warga Thailand, khususnya 3,62 juta orang atau 5,20% dari populasi tetap tertarik untuk memiliki crypto.

Salah satu pendiri dan kepala eksekutif Recap, Daniel Howitt, mengatakan:

“Meskipun Thailand melarang penggunaan mata uang crypto sebagai metode pembayaran pada bulan Maret 2022 lalu, peraturan tersebut tidak mempengaruhi aktivitas perdagangan atau investasi.”

Baca juga: Antara Cinta dan Benci, China Mulai Memberlakukan Pajak 20% Untuk Investor Crypto. Siap Adopsi Crypto?

Thailand Menduduki Peringkat Ketiga di Asia

Sumber: Twitter

Dibagikan oleh akun Twitter Ajay, terlepas dari pencapaian Thailand yang masuk ke dalam daftar, ada dua negara Asia lain yang berada di atas Thailand, yaitu Hong Kong yang berada di posisi ketujuh dan Singapura yang berada di posisi keempat dalam daftar hub paling siap untuk crypto di dunia, menurut Recap.

Tak kalah mencengangkan, menurut data tersebut, London berada di posisi teratas atau nomor kesatu, yang diikuti oleh Dubai di nomor dua.

Masa Depan Crypto di Thailand

Meski Bangkok masuk 10 besar dalam daftar, kota itu mungkin akan tergelincir ke luar dari daftar jika pemerintah dan regulator keuangan masih memiliki sentimen terhadap crypto. Howitt, salah satu pendiri Recap mengatakan bahwa pengetatan peraturan crypto dapat menghambat adopsi crypto di Kerajaan.

“Dengan aturan yang lebih ketat, akan menarik untuk melihat apakah ini membantu atau menghalangi tempat Bangkok sebagai pusat crypto dalam beberapa bulan mendatang.”

Tak hanya itu, Howitt juga mencatat bahwa Bangkok tertinggal dalam hal pengeluaran penelitian dan pengembangan. Selain di luar Bangkok, crypto hampir tidak pernah terdengar di seluruh daerah Thailand.

Menurut laporan BeinCrypto, penelitian Recap menggunakan delapan kriteria untuk menentukan peringkat kotanya, yang termasuk jumlah pekerja dan perusahaan crypto, pertemuan crypto, skor kualitas hidup, dan pengeluaran R&D sebagai persentase dari PDB di setiap kota.

Bank Sentral dan Pemerintah Masih Anti-Kripto

Bank Sentral dan Pemerintah Masih Anti-Kripto

Meski mencapai peringkat tinggi dalam kepemilikan crypto, Bank of Thailand dan rezim yang berkuasa di Kerajaan Thailand masih sangat waspada terhadap aset digital. Awal tahun ini, regulator keuangan Thailand memperketat aturan tentang perdagangan crypto dan iklan aset digital.

Pada bulan Desember 2022, Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand dilaporkan sedang mempersiapkan tindakan keras terhadap crypto. Langkah ini mengikuti upaya serupa di seluruh dunia setelah runtuhnya FTX pada bulan November.

Secara keseluruhan, meskipun hasil survei menempatkan Bangkok dalam jalan positif untuk crypto, masa depan aset digital di Thailand memiliki sedikit hambatan di bawah rezim saat ini.

Terkenal sedikit keras terhadap crypto, pada pertengahan Januari 2023 lalu, untuk yang pertama kalinya Bank Thailand telah memberikan izin untuk layanan virtual. Baca selengkapnya di Bank Thailand Beri Izin Layanan Bank Virtual Untuk Aktif di Tahun 2025!


Referensi:

Array