Tether Membekukan $5,2 Juta USDT Terkait Penipuan Phishing
Jakarta, Pintu News – Tether, perusahaan penerbit stablecoin terbesar di dunia, telah membekukan $5,2 juta USDT yang terkait dengan penipuan phishing.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Tether untuk memblokir aset yang terkait dengan aktivitas ilegal.
Pembekuan Aset Terkait Penipuan Phishing
Pada tanggal 14 Mei 2024, Tether membekukan $5,2 juta USDT yang disimpan dalam 12 dompet Ethereum yang ditandai sebagai “Alamat Terlarang USDT” oleh MistTrack, sebuah platform keamanan blockchain.
Baca juga: Tether Raup Untung Bersih Fantastis di Q1 2024, Bitcoin dan Emas Jadi Penyumbang Terbesar!
MistTrack mengidentifikasi alamat-alamat ini sebagai bagian dari aktivitas terlarang, seperti penipuan phishing. Tether memiliki sejarah panjang dalam membekukan aset yang terkait dengan aktivitas ilegal.
CEO Tether, Paolo Ardoino, mengungkapkan bahwa perusahaan telah memblokir lebih dari $1,3 miliar aset sejak berdiri, dengan sekitar $1,6 juta di antaranya terkait dengan pendanaan teroris.
Upaya Tether dalam Memerangi Aktivitas Ilegal
Tether secara aktif memblokir alamat-alamat yang mencurigakan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Januari 2022, Tether memasukkan tiga alamat Ethereum yang menyimpan lebih dari $150 juta USDT ke dalam daftar hitam.
Lalu, pada Oktober 2022, Tether membekukan $8,2 juta USDT dan menambahkan 215 alamat USDT berbasis Ethereum ke daftar hitam.
Selain itu, Tether juga telah membekukan lebih dari $360 juta aset, termasuk $817.000 yang terkait dengan aktivitas teroris di Ukraina dan Israel, serta $225 juta yang terkait dengan penipuan romansa.
Tether bekerja sama dengan 24 lembaga penegak hukum di lebih dari 40 negara, menanggapi 198 permintaan untuk memblokir dompet dalam 12 bulan terakhir dan 339 permintaan dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Ketahui 10 Altcoin Teratas yang Dipilih Mentor Kekayaan Kripto!
Komitmen Tether terhadap Kepatuhan dan Keamanan
Tether berkomitmen untuk mematuhi peraturan global dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat.
Perusahaan telah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia untuk mencegah penggunaan USDT oleh individu dan entitas yang dikenai sanksi.
Tether juga menawarkan kontrol pasar sekunder untuk membekukan aktivitas yang terkait dengan orang-orang yang dikenai sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Amerika Serikat (OFAC).
Secara keseluruhan, Tether terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi aktivitas ilegal dengan membekukan $5,2 juta USDT yang terkait dengan penipuan phishing.
Perusahaan ini bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa USDT tidak digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Tether Freezes USDT Linked to Phishing Scams. Diakses pada tanggal 15 Mei 2024
- Crypto Times. Tether Freezes 5.2M Worth USDT Linked to Phishing Scams. Diakses pada tanggal 15 Mei 2024
- The News Crypto. Tether Freezes 5.2M USDT Linked to Phishing Groups. Diakses pada tanggal 15 Mei 2024
*Featured Image: Cryptopotato