Tantangan Pembayaran Offline CBDC Swedia: Antara Keamanan dan Kemudahan Penggunaan

Array

Tantangan Pembayaran Offline CBDC Swedia: Antara Keamanan dan Kemudahan Penggunaan

Bank Sentral Swedia, Riksbank, telah menyelesaikan fase terakhir dari proyek uji coba krona digitalnya, dengan fokus pada fungsionalitas offline. Meskipun pembayaran offline dianggap layak, terdapat tantangan signifikan terkait keamanan dan kemudahan penggunaan yang perlu diatasi.

Keamanan vs. Kemudahan Penggunaan

Riksbank menemukan bahwa ponsel tidak cukup aman untuk digunakan sebagai perangkat pembayaran offline utama. Sebagai gantinya, kartu pembayaran yang kompatibel dengan standar EMV, yang digunakan oleh sebagian besar jaringan kartu, menjadi pilihan. Kartu-kartu ini dianggap lebih aman karena kode yang disimpan di dalam kartu tidak dapat diubah.

Baca Juga: Penundaan ETF Ethereum oleh SEC: Antara Harapan dan Realitas

Namun, pembatasan yang diterapkan pada kartu, seperti jumlah maksimum saldo dompet SEK 3.000 ($286) dan batas maksimum lima transaksi offline berturut-turut sebelum terhubung ke internet, menimbulkan tantangan. Jika Riksbank ingin mengubah batasan ini, kartu harus diganti, yang menimbulkan masalah logistik dan biaya tambahan.

Isu Kemudahan Penggunaan

Isu Kemudahan Penggunaan
CryptoSlate

Beberapa masalah kemudahan penggunaan cukup signifikan. Misalnya, pembayaran antar pengguna (P2P) melibatkan kedua pengguna memiliki kartu pembayaran fisik dan ponsel. Proses ini memerlukan beberapa langkah yang rumit, yang dapat mengurangi kemudahan penggunaan.

Selain itu, mungkin terjadi kebingungan di titik penjualan jika konsumen masih dalam batas lima transaksi offline mereka, tetapi pedagang telah menggunakan batas transaksi offline mereka (12 transaksi). Situasi ini dapat menyebabkan kebingungan bagi beberapa pengguna.

Sinkronisasi Dompet CBDC Offline

Solusi offline menggunakan sistem pilot e-Krona yang ada berbasis blockchain perusahaan Corda. Setiap pengguna memiliki dua dompet, dan dompet offline dianggap sebagai ‘dompet bayangan’.

Pengguna harus online untuk menyinkronkan dompet mereka dengan akun bayangan mereka di sistem backend dan menyelesaikan pembayaran. Namun, masalah muncul ketika ada rangkaian transaksi dan beberapa pengguna online sementara yang lain tidak. Ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian saldo dan transaksi yang belum diselesaikan.

Kesimpulan

Riksbank Swedia telah menjadi salah satu bank sentral pertama yang serius mengeksplorasi CBDC. Meskipun pembayaran offline CBDC dianggap layak, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, terutama terkait dengan keamanan dan kemudahan penggunaan. Solusi yang diusulkan melibatkan kompromi antara kedua aspek ini, dan mungkin memerlukan inovasi lebih lanjut untuk mencapai keseimbangan yang ideal.

Baca Juga: EtherFi Mengumumkan Airdrop Besar-Besaran, Siapakah yang Beruntung?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array