Terungkap! Manusia Masih Lebih Unggul dari AI dalam Dunia Kerja

Array

Terungkap! Manusia Masih Lebih Unggul dari AI dalam Dunia Kerja

Apakah era pekerjaan manusia akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau Augmented Reality (AI)? Studi terbaru dari MIT dan IBM menunjukkan bahwa manusia masih memiliki keunggulan ekonomis dibandingkan dengan AI. Temuan ini memberikan perspektif baru tentang masa depan tenaga kerja dan kecepatan peralihan ke otomatisasi.

Biaya Tinggi Pengganti Manusia

Penelitian yang dilakukan oleh tim MIT-IBM Watson AI Lab menemukan bahwa biaya untuk mengotomatisasi pekerjaan dengan AI masih terlalu tinggi. Meskipun teknologi AI seperti ChatGPT dapat disesuaikan untuk tugas-tugas tertentu, namun untuk banyak aplikasi, AI umum kurang ideal.

Baca Juga: Artificial Intelligence Bisa Bawa Bitcoin Tembus $100K di 2024?! Ini Faktanya!

Kamu mungkin harus mengeluarkan biaya besar untuk mengembangkan sistem AI sendiri atau mempercayakan data dan proses internal kepada vendor. Menurut penelitian, hanya 23% dari gaji pekerja untuk tugas-tugas visual yang dianggap ekonomis untuk diotomatisasi. Ini menunjukkan bahwa dalam kondisi ekonomi saat ini, banyak posisi yang sebelumnya dianggap bisa digantikan oleh AI ternyata tidak efektif dari segi biaya untuk diotomatisasi.

Prospek Otomatisasi yang Bertahap

teknologi artificial intelligence
Thomson Reuters

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa otomatisasi tidak akan terjadi secara tiba-tiba, hal ini tidak berarti bahwa pekerja manusia tidak perlu khawatir. Perubahan menuju otomatisasi terjadi secara bertahap, dengan banyak bisnis masih dalam tahap eksplorasi dan eksperimen dalam penerapan AI.

Kemajuan teknologi yang cepat membuat sulit untuk memprediksi pekerjaan mana yang akan digantikan oleh AI. Para peneliti menekankan bahwa keputusan bisnis dan kebijakan yang baik bergantung pada pemahaman tentang seberapa cepat otomatisasi tugas AI akan terjadi. Ini penting untuk mempersiapkan masa depan tenaga kerja dan mengantisipasi perubahan yang akan datang.

Studi Terbatas, Namun Berwawasan

Studi ini memiliki keterbatasan karena hanya mempertimbangkan pekerjaan yang memerlukan analisis visual. Potensi dampak dari model yang menghasilkan teks dan gambar, seperti ChatGPT dan Midjourney, belum diteliti dan ditinggalkan untuk studi lanjutan. Namun, penelitian ini memberikan wawasan penting tentang ekonomi pekerjaan dan AI.

Para peneliti juga menegaskan bahwa tidak ada tekanan untuk mencapai kesimpulan tertentu meskipun studi ini didanai oleh MIT-IBM Watson AI Lab. Mereka termotivasi oleh kesuksesan besar pembelajaran mendalam, bentuk utama AI, dalam banyak tugas dan ingin memahami apa artinya ini bagi otomatisasi pekerjaan manusia.

Paragraf Penutup

Studi ini memberikan gambaran yang lebih realistis tentang masa depan pekerjaan di era AI. Meskipun AI memiliki potensi besar untuk mengotomatisasi tugas, masih banyak pekerjaan yang lebih ekonomis jika dilakukan oleh manusia. Ini memberikan waktu bagi pembuat kebijakan dan pengembang AI untuk menyiapkan inisiatif yang tepat dalam menghadapi perubahan yang akan datang.

Baca Juga: Vatikan Mulai Lirik Teknologi Artificial Intelligence (AI), AI Bisa Ubah Dunia?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array