Starknet Resmi Luncurkan Staking Token STRK, Apa Dampaknya bagi Pengguna?
Jakarta, Pintu New – Komunitas Starknet secara mayoritas memilih untuk menerapkan mekanisme staking baru yang diusulkan, termasuk kurva pencetakan dinamis untuk token STRK.
James Strudwick, direktur eksekutif di Starknet Foundation, mengatakan kepada laman Cointelegraph bahwa persetujuan tersebut memposisikan Starknet sebagai “Ethereum L2 utama pertama yang meluncurkan staking.”
Eli Ben-Sasson, CEO StarkWare, memperkuat komentar Strudwick, menjelaskan bahwa persetujuan tersebut “memberikan komunitas saham yang nyata – secara harfiah dan kiasan – di masa depan.”
Starknet Meluncurkan Staking Token STRK di Mainnet
Setelah melalui beberapa bulan diskusi, komunitas Starknet akhirnya menyetujui implementasi staking untuk token STRK melalui pemungutan suara yang berakhir baru-baru ini.
Baca juga: Kolaborasi TON dan TADA Hadirkan Layanan Ride-Hailing Berbasis Web3 di Asia Tenggara!
Pada tanggal 10 September 2024, Starknet meluncurkan voting komunitas pertama yang berfokus pada mekanisme staking dan minting token di jaringan Layer-2 Ethereum ini. Hasilnya, 98,94% pemegang token mendukung staking STRK di mainnet, sementara 0,61% menolak dan 0,45% memilih abstain.
Pemegang lebih dari 20.000 STRK sekarang memiliki kesempatan untuk men-stake token mereka di mainnet untuk mendapatkan imbalan. Selain itu, mekanisme minting untuk token baru juga mengalami beberapa modifikasi dalam upaya memperbaiki jaringan.
Langkah ini disambut dengan antusias oleh komunitas Web3, yang sudah lama menantikan fitur staking ini di Starknet.
Pentingnya Staking bagi Ekosistem Starknet
Staking token menjadi fitur yang sangat penting di berbagai jaringan blockchain, termasuk Solana dan Ripple, yang sudah lebih dulu menerapkan sistem ini.
Bagi Starknet, staking STRK memungkinkan pemegang token untuk ikut serta dalam mendukung jaringan, sambil mendapatkan imbalan atas partisipasi mereka. Dengan mekanisme baru ini, Starknet ingin mendorong lebih banyak keterlibatan dari komunitasnya.
Selain itu, baru-baru ini Pintu News telah melaporkan bahwa Starknet bermitra dengan Snapshot X, sebuah protokol tata kelola yang dirancang untuk memudahkan proses voting dan pengambilan keputusan dalam jaringan.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat mekanisme tata kelola Starknet di masa mendatang, terutama dalam memfasilitasi keputusan penting terkait pengembangan jaringan.
Pergerakan Harga STRK: Naik 2,49%
Baca juga: Solana Siap Tumbuh 5 Kali Lipat dengan Adopsi Retail Liquid Staking, Apa Dampaknya?
Setelah pengumuman pemungutan suara ini, pada 14 September 2024, harga token STRK menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 2,49% dalam 24 jam terakhir, menurut data dari Pintu Market.
Selain itu, market cap Starknet juga melonjak menjadi $726,605,242, dengan volume perdagangan harian yang mencapai $58,797,890, naik 4,95% dalam waktu 24 jam terakhir.
Secara keseluruhan, implementasi staking STRK di mainnet menjadi langkah besar bagi Starknet dalam memperkuat ekosistemnya dan meningkatkan partisipasi dari pemegang token.
Selain memberikan imbalan kepada pemegang STRK, staking ini juga memainkan peran penting dalam memperkuat keamanan jaringan.
Dengan adanya dukungan yang kuat dari komunitas, Starknet berada di jalur yang tepat untuk terus mengembangkan ekosistem Layer-2 Ethereum ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- CoinTelegraph. Starknet Community Approves Dynamic Staking and Minting Curve for STRK. Diakses tanggal 14 September 2024.
- TheNewsCrypto. Starknet Voters Give Final Nod to Implement Mainnet Token Staking. Diakses tanggal 14 September 2024.