Stablecoin dan Kripto Mengancam Dominasi Uang Fiat di Asia Timur, Kenapa?
Jakarta, Pintu News – Stablecoin dan kripto semakin menggantikan mata uang fiat di beberapa negara Asia Timur, menunjukkan pentingnya aset digital ini di ekonomi berkembang.
Kawasan Asia Timur kini menjadi ekonomi kripto terbesar keenam di dunia, dengan 8,9% dari total nilai kripto global yang diterima antara Juni 2024 hingga Juli 2023, menurut laporan Chainalysis pada 17 September 2024.
Pendorong Adopsi Stablecoin di Asia Timur
Pertumbuhan penggunaan stablecoin dan kripto di Asia Timur sebagian besar disebabkan oleh negara-negara yang mengalami devaluasi mata uang fiat dan inflasi tinggi.
Baca juga: Australia Wajibkan Lisensi Layanan Keuangan untuk Perusahaan Kripto Mulai 2024!
Maruf Yusupov, co-founder Deenar, stablecoin yang didukung emas fisik, menyatakan bahwa stablecoin mulai menggantikan fiat karena lebih mudah diakses, biaya rendah, dan penggunaannya yang sederhana. Jika tren ini berlanjut, aset ini bisa mengurangi ketergantungan terhadap bank tradisional.
Stablecoin juga muncul sebagai alternatif yang lebih murah dan cepat untuk transfer antar negara, yang biasanya memakan biaya tinggi bagi ekonomi berkembang. Biaya remitansi mencapai rata-rata 7,34% dari total transfer jika menggunakan akun bank pada tahun 2024.
Di Asia Timur, lebih dari $400 miliar nilai aset dikirim secara on-chain antara Juni 2024 hingga Juli 2023.
Aktivitas Kripto di Asia Timur Didominasi Investasi Institusional
Sebagian besar aktivitas kripto di Asia Timur didorong oleh investor institusi dan profesional, dengan ukuran transfer aset digital yang besar menunjukkan keterlibatan mereka.
Menurut laporan Chainalysis, Asia Timur memiliki proporsi transfer profesional terbesar dibandingkan wilayah lain yang diteliti. Investor institusi cenderung menggunakan decentralized exchanges (DEXs), sementara investor profesional lebih memilih centralized exchanges (CEXs).
DEXs menawarkan lebih banyak peluang arbitrase dibandingkan CEXs, berkat cakupan aset yang lebih beragam. Hal ini menjadi alasan utama mengapa investor institusi lebih tertarik pada DEXs untuk transaksi mereka.
Baca juga: Ethereum Foundation Jual 200 ETH Lagi, Harga Ethereum di Bawah Tekanan!
Hong Kong Menuju Pusat Kripto Global
Upaya Hong Kong untuk menjadi pusat kripto global mulai membuahkan hasil, terlihat dari peningkatan aktivitas aset digital di wilayah tersebut.
Dalam hal adopsi kripto, Hong Kong mengalami pertumbuhan lebih dari 85,6%, menjadikannya pertumbuhan tahunan terbesar di antara negara-negara Asia Timur, diikuti oleh Korea Selatan.
Selain itu, stablecoin memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini, menyumbang lebih dari 40% dari total nilai yang diterima di Hong Kong.
Namun, peningkatan penggunaan stablecoin ini juga mendorong pengawasan regulasi yang lebih ketat. Pada Juli 2024, regulator Hong Kong mengumumkan proposal pertama untuk rezim lisensi baru bagi penerbit stablecoin yang didukung fiat.
Hal tersebut menandakan bahwa bank sentral akan berusaha membatasi dampak stablecoin terhadap dominasi mata uang fiat.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Stablecoins, Crypto Threatening Fiat Money Dominance in Eastern Asia. Diakses tanggal 24 September 2024.