300 Pakar Dunia Bersatu Ambil Tindakan Tegas Terhadap Deepfake
Deepfake, teknologi yang mampu menghasilkan konten media sintetis menyerupai manusia asli, telah menjadi ancaman serius bagi individu, bisnis, dan proses demokrasi di seluruh dunia. Seiring dengan semakin canggih dan mudah diaksesnya platform AI, jumlah konten deepfake pun terus meningkat.
Sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 300 pakar teknologi, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), etika digital, dan keselamatan anak dari seluruh dunia telah bersatu untuk mendesak pemerintah mengambil tindakan segera dalam mengatasi ancaman deepfake.
Seruan Pakar Dunia
Koalisi pakar dunia ini telah merilis surat terbuka yang ditujukan kepada pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemimpin politik untuk segera mengambil tindakan dalam mengatasi deepfake.
Baca Juga: AMD Gandeng Wormhole, Akselerasi Interoperabilitas Blockchain
Surat tersebut, berjudul “Disrupting the Deepfake Supply Chain,” menyerukan agar pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemimpin politik untuk “memberlakukan kewajiban” dalam rantai pasokan untuk menghentikan penyebaran deepfake. Surat tersebut menjabarkan tiga tindakan utama yang harus diambil, yaitu:
- Mengkriminalisasi sepenuhnya pornografi anak deepfake, bahkan dengan anak-anak fiktif.
- Menjatuhkan hukuman pidana bagi siapa pun yang “dengan sengaja membuat atau memfasilitasi penyebaran deepfake yang berbahaya,” serta mewajibkan pengembang dan distributor perangkat lunak untuk memastikan produk media mereka tidak membuat deepfake yang berbahaya dan memberikan sanksi jika tindakan mereka tidak sesuai standar.
- Mempopulerkan metode autentikasi konten, seperti penerapan segel digital anti-rusak pada media autentik menggunakan teknik tanda tangan kriptografi yang serupa dengan sertifikat situs web dan kredensial masuk.
Bahaya Deepfake
Deepfake merupakan ancaman signifikan yang terus meningkat bagi individu, bisnis, dan proses demokrasi di seluruh dunia.
Dari tahun 2019 hingga 2023, terjadi peningkatan 400 persen dalam pembuatan deepfake, dengan pornografi deepfake sendiri menyumbang 98 persen dari semua video deepfake daring, dan hampir semuanya menargetkan wanita. Dalam beberapa waktu terakhir, telah terjadi beberapa kasus deepfake yang mengkhawatirkan, seperti:
- Sebuah koalisi politisi Inggris lintas partai muncul untuk mengkampanyekan penentangan terhadap deepfake dan menyerukan tindakan serupa.
- Pornografi deepfake Taylor Swift menjadi viral di media sosial.
- Pornografi deepfake siswi-siswi beredar di sebuah sekolah menengah di New Jersey.
- Panggilan telepon robocall deepfake Presiden Biden dibuat untuk mencegah warga New Hampshire memberikan suara.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Seruan untuk mengambil tindakan terhadap deepfake ini juga didukung oleh berbagai organisasi, seperti:
- Machine Intelligence and Normative Theory Lab
- Center for AI Safety
- OpenLetter.net
- Center for Human-Compatible AI
- Future of Life Institute
- Control/AI
Organisasi-organisasi ini telah membantu dalam mempersiapkan atau mempromosikan surat terbuka tersebut, serta menggalang dukungan melalui kampanye email.
Penutup
Ancaman deepfake terus meningkat dan berpotensi menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan tindakan tegas dari pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemimpin politik untuk mengatasi ancaman ini. Dengan bekerja sama dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi individu, bisnis, dan proses demokrasi dari bahaya deepfake.
Baca Juga: Emoji Jadi Indikator Sentimen Pasar Kripto yang Menguntungkan? Ini Penjelasannya!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Andrew Yang, Experts Petition AI Deepfakes. Diakses pada tanggal 22 Februari 2024
- Finance Yahoo. More Than 300 International Experts Release. Diakses pada tanggal 22 Februari 2024
- Featured Image: Shutter Stock