Saham Teknologi Eropa dan Amerika Anjlok, Harga Bitcoin (BTC) Malah Melambung Tinggi!
Dilansir dari BeInCrypto (22/6/23), saham teknologi Eropa dan Amerika tercatat mengalami penurunan tajam, sementara Bitcoin berhasil menembus batas $30,000 atau setara dengan Rp449 juta.
Ketika raksasa keuangan tradisional semakin mendalami keterlibatan mereka dalam crypto, pasar bereaksi dengan sentimen bullish, kontras dengan penurunan yang diamati dalam saham teknologi di kedua sisi Atlantik.
Saham Eropa dan Amerika Anjlok
Menurut laporan, ekuitas Eropa sedang mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut, yang merupakan yang terpanjang sejak Desember 2022. Penurunan ini tampaknya dipicu oleh isyarat hawkish dari bank sentral dan kenaikan suku bunga Bank of England sebesar setengah persen menjadi 5%.
Indeks Stoxx Europe 600 telah turun 0,9%, dengan saham teknologi dan sektor kunci seperti perbankan, otomotif, dan perjalanan menghadapi dampak penurunan terbesar.
Di sisi lain, Wall Street juga merasakan dampaknya. Nasdaq Composite yang berat saham teknologinya turun 1,2%, mencatat sesi kerugian ketiga berturut-turut.
Baca juga: Powell Siap Tingkatkan Suku Bunga Fed, Bagaimana Dampaknya Pada Ekonomi?
Peringatan Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengatasi inflasi telah menyebabkan investor semakin berhati-hati. Selain itu, saham-saham teknologi melemah karena prospek pertumbuhan jangka panjang berkurang.
Guncangan pasar terbaru mendorong investor untuk mengevaluasi ulang perkiraan optimis mereka sebelumnya. Harapan akan berakhirnya peningkatan suku bunga terguncang karena inflasi terbukti lebih sulit dikendalikan dari yang diperkirakan.
Perubahan ini memaksa peserta pasar untuk mempertimbangkan pemandangan ekonomi yang suram. Terlebih dengan probabilitas resesi pada kuartal pertama tahun depan yang semakin nyata.
“The Fed harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dan artinya pasar tidak dapat mengharapkan pemangkasan untuk tahun 2024, dan ini mungkin akan mempercepat probabilitas resesi pada kuartal pertama tahun depan,” kata Alberto Tocchio, manajer portofolio di Kairos Partners.
Bitcoin Melampaui Tanda Rp449 Juta
Sementara itu, Bitcoin berhasil menembus $30,000 (Rp449 juta) untuk kedua kalinya tahun 2023 ini. Aset crypto dengan nilai pasar terbesar di dunia ini telah naik lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir (22/6/23).
Kenaikan harga terbaru ini didukung oleh investasi signifikan dari pemain TradFi. BlackRock, Invesco, dan WisdomTree, semuanya telah mengajukan aplikasi ETF Bitcoin spot.
Kedatangan EDX, bursa crypto yang didukung oleh pemain berat seperti Fidelity Digital Assets, Charles Schwab, dan Citadel Securities, juga semakin memperkuat tren ini. Bahkan pengetatan regulasi baru-baru ini oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terhadap bursa crypto tidak mencegah perusahaan ini untuk terjun ke aset digital.
Pada 22 Juni 2023 kemarin, Pintu News juga sempat mengabarkan bahwa harga BTC melonjak 4,58%, dan diperdagangkan di angka Rp451 juta, dengan harga tertingginya di Rp458 juta. Baca selengkapnya di Bitcoin Berhasil Tembus Rp450 Juta, Apa Faktor Dibalik Kenaikan Harganya?
Diversifikasi Portofolio Investasi
Sementara saham teknologi tradisional merasakan tekanan dari kebijakan bank sentral yang hawkish dan kekhawatiran inflasi, Bitcoin sedang menorehkan jalannya sendiri, didorong oleh peningkatan minat dari keuangan tradisional utama.
klim saat ini menekankan pentingnya diversifikasi dalam portofolio investasi. Penekanan jatuh pada kenyataan bahwa sementara penurunan mempengaruhi beberapa sektor, dan sektor lainnya siap untuk pertumbuhan.
Baca juga: Semakin Dilirik, ETF Bitcoin Kini Meluncur di Bursa Saham Amsterdam!
“Kami mengalami konvergensi peristiwa yang membentuk diri menjadi bullish untuk Bitcoin danaset digital secara umum. Anda sekarang memiliki institusi seperti BlackRock dan Fidelity yang masuk ke ruang ini dengan cara yang signifikan, dan langkah-langkah ini tampaknya belum dipertimbangkan dalam harga,” kata Leo Mizuhara, CEO di Hashnote.
Pada akhirnya, dengan saham teknologi tradisional merasakan tekanan dari kebijakan bank sentral yang hawkish dan kekhawatiran inflasi, Bitcoin nampaknya sedang menorehkan jalannya sendiri, didorong oleh peningkatan minat dari keuangan tradisional utama.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- BeInCrypto. European and American Tech Stocks Drop, While Bitcoin Breaks $30,000. Diakses tanggal: 23 Juni 2023
- Bloomberg. How the Fed impacts stocks, crypto and other investments. Diakses tanggal: 23 Juni 2023