Revolusi Pendidikan di Jepang: AI Generatif Kini Diperbolehkan Hadir di Kelas!
Jepang, yang dikenal sebagai Negeri Matahari Terbit, kini terlihat memimpin tren baru, yaitu menggabungkan kecerdasan buatan generatif (AI) ke dalam kerangka kerja pendidikannya. Jepang berani melangkah ke wilayah yang belum dipetakan dengan mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam sistem sekolahnya, menunjukkan pendekatan progresif terhadap AI dalam pendidikan.
Mengubah Wajah Kelas dengan AI
Rencana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang ini menunjukkan komitmen Jepang untuk mendorong batas teknologi, sekaligus menavigasi kompleksitas implementasi AI secara bertanggung jawab. Rencana tersebut melibatkan penerapan alat AI generatif dengan hati-hati dalam kelas, mulai dari tingkat dasar hingga sekolah menengah.
Chatbot seperti ChatGPT, yang meniru percakapan manusia menggunakan model AI prediktif, telah diidentifikasi sebagai potensial bermanfaat untuk merangsang diskusi kelas dan membantu aktivitas artistik. Namun, penggunaan AI di kelas akan diatur, bukan merajalela. Untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab di lingkungan pendidikan, kementerian berencana merilis pedoman pada bulan Juli 2023.
Baca juga: Amerika Serikat Memperkenalkan Undang-Undang Komisi AI Nasional
Pedoman rancangan menekankan pentingnya membina kemampuan siswa untuk menggunakan AI generatif secara bijaksana, sekaligus mendorong kefasihan teknologi dan membina kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab. Pedoman tersebut menekankan bahwa penggunaan alat AI untuk menyelesaikan ujian atau pekerjaan kursus akan dianggap sebagai kecurangan, menetapkan batas-batas jelas untuk penggunaan AI yang etis dalam pendidikan.
Menavigasi Lanskap Regulasi AI
Sementara inisiatif kementerian pendidikan menandakan langkah progresif dalam penerimaan Jepang terhadap AI, ini juga membuka dialog lebih luas tentang regulasi AI. Pejabat Jepang sebelumnya telah menunjukkan dukungan untuk chatbot ChatGPT OpenAI ketika negara lain seperti Italia melarang teknologi tersebut karena ketidakpastian seputar penggunaannya.
Namun, kekhawatiran tentang privasi data dan pelanggaran hak cipta segera mengikuti, mendorong anggota parlemen Takashi Kii untuk mendorong hukum yang melindungi pemegang hak cipta dari potensi pelanggaran AI. Dalam perkembangan terkait, legislator di Jepang mengeluarkan peringatan kepada OpenAI, menarik perhatian pada praktik pengumpulan data perusahaan danmendorong perusahaan untuk meminimalkan pengumpulan data sensitif.
Hal ini menyoroti masalah yang dihadapi negara-negara saat mengintegrasikan AI ke dalam masyarakat, yakni mencapai keseimbangan antara kemajuan dan perlindungan hak warga. Menariknya, masyarakat Jepang tampaknya mendukung regulasi AI yang lebih ketat. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, lebih dari dua pertiga pemilih yang disurvei mengungkapkan keinginan untuk aturan yang lebih ketat mengenai pengembangan dan implementasi AI.
Menghadapi Tantangan dan Peluang AI dalam Pendidikan
Langkah Jepang untuk mengintegrasikan AI ke dalam sistem pendidikannya adalah bukti komitmen mereka terhadap kemajuan teknologi. Namun, ini juga merupakan perjalanan yang penuh dengan tantangan yang memerlukan navigasi yang hati-hati.
Mulai dari memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab, menavigasi kompleksitas regulasi, dan menangani kekhawatiran publik, perjalanan AI Jepang menawarkan wawasan berharga bagi dunia tentang mengintegrasikan AI ke dalam pendidikan, dan lebih jauh lagi.
Dengan AI yang sekarang menjadi bagian dari kelas di Jepang, dunia menunggu untuk melihat bagaimana teknologi ini akan membentuk masa depan pendidikan.
Selain Jepang, di dalam industri crypto baru-baru ini, Polygon dikabarkan telah berkolaborasi dengan OpenAi, perusahaan yang meluncurkan ChatGPT, untuk meluncurkan platform tanpa kode yang inovatif, bernama ‘Polygon Copilot’. Baca selengkapnya di Polygon Luncurkan Chatbot AI untuk Membantu Penggemar Web3.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi:
- Cointelegraph. Limited generative AI usage to be allowed in Japanese schools. Diakses tanggal: 23 Juni 2023
- Cryptopolitan. Japan is using generative AI in schools. Diakses tanggal: 23 Juni 2023
- The Japan Times. Education ministry guidelines to allow limited use of generative AI in classrooms. Diakses tanggal: 23 Juni 2023