Regulasi AI: Perlombaan Global Berbagai Negara untuk Mengatur Kecerdasan Buatan!
Jakarta, Pintu News – Di era digital yang berkembang pesat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi teknologi yang semakin penting dan berpengaruh. Namun, dengan potensi besarnya, muncul pula kekhawatiran tentang potensi risiko dan dampak negatifnya. Untuk mengatasi hal ini, berbagai negara di dunia mulai berlomba-lomba untuk menciptakan regulasi AI yang efektif. Simak informasi lengkapnya di sini!
California Siap Melakukan Voting Penting untuk Regulasi AI
Negara bagian California di Amerika Serikat akan segera melakukan voting pada tanggal 15 Agustus 2023 untuk menentukan nasib regulasi AI yang kontroversial. RUU SB 1047, jika disahkan, akan menjadi yang pertama di Amerika Serikat yang memberlakukan pembatasan ketat pada pengembangan dan penerapan AI.
RUU ini mewajibkan perusahaan untuk melakukan uji keamanan pada sistem AI sebelum dirilis ke publik, dan juga memberikan wewenang kepada jaksa agung California untuk menuntut perusahaan yang teknologinya menyebabkan kerugian besar, seperti korban massal atau kerusakan properti yang luas.
Baca Juga: Peneliti AI Usulkan Verifikasi ID untuk Gunakan Internet: Solusi untuk Masalah Bot?
Kongres AS Mempertimbangkan ‘Regulatory Sandbox’ untuk AI di Sektor Keuangan
Di tingkat federal, Kongres AS sedang mempertimbangkan RUU baru yang bertujuan untuk mendorong inovasi AI di sektor keuangan.
RUU “Unleashing AI Innovation in Financial Services Act” ini akan mewajibkan regulator keuangan federal untuk membuat “regulatory sandbox” yang memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen dengan teknologi AI di bawah pengawasan regulasi yang lebih longgar.
Hal ini diharapkan dapat membantu Amerika Serikat mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam teknologi keuangan.
Baca Juga: California Melunak: UU AI Disesuaikan Tanpa Menyentuh Kekhawatiran Utama Industri Teknologi!
UU AI Uni Eropa Mengubah Lanskap Teknologi Kesehatan
Uni Eropa telah memberlakukan UU AI yang bertujuan untuk mendorong “AI yang berpusat pada manusia dan dapat dipercaya” sambil menjaga kesehatan dan keselamatan publik.
UU ini memperkenalkan pendekatan berbasis risiko, melarang praktik yang dianggap “tidak dapat diterima” dan memberlakukan persyaratan ketat pada sistem berisiko tinggi. Hal ini berarti sebagian besar solusi AI di industri kesehatan akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat.
Kesimpulan
Perlombaan global untuk mengatur AI menunjukkan pentingnya keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi masyarakat dari potensi risiko. Regulasi AI yang efektif harus mampu memfasilitasi pengembangan teknologi yang bermanfaat sambil meminimalkan potensi bahaya. Tantangannya terletak pada bagaimana menciptakan kerangka regulasi yang fleksibel dan adaptif, yang dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. US Financial Services Committee Leaders Want Regulatory Sandboxes, Artificial Intelligence. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2024
- Pymnts. Global AI Regulation Efforts Heat Up. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2024
- Featured Image: Generated by Ai