Proyek Layer-2 Berisiko Ancam Pasar Kripto? Salah Satu Founder Avalanche Ungkap Hal Ini!

Array

Proyek Layer-2 Berisiko Ancam Pasar Kripto? Salah Satu Founder Avalanche Ungkap Hal Ini!

Jakarta, Pintu News – Dunia kripto kembali digemparkan dengan munculnya proyek-proyek layer-2 (L2) yang dinilai berisiko dan mengancam keamanan investor. Emin Gün Sirer, salah satu pendiri Avalanche blockchain, baru-baru ini angkat bicara mengenai maraknya proyek L2 yang tidak berkualitas dan menyerukan kewaspadaan kepada para investor. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Proyek L2 Berisiko: Ancaman Baru di Ekosistem Kripto

Menurut Sirer, proyek L2 yang buruk ini merupakan ancaman besar berikutnya di ekosistem kripto setelah kasus penipuan FTX yang menggemparkan. Ia menilai bahwa proses peluncuran proyek L2 yang longgar memungkinkan masuknya pelaku kejahatan yang menciptakan proyek tanpa nilai sebenarnya. Untuk melindungi keamanan investor, Sirer mengidentifikasi beberapa tanda bahaya yang terkait dengan proyek L2 yang berisiko ini.

Pertama, ia menyoroti adanya kesenjangan antara narasi pemasaran proyek dan implementasi teknologinya. Misalnya, proyek dengan sequencer terpusat tanpa mekanisme fraud-proof yang bertentangan dengan prinsip desentralisasi dan keamanan dalam mata uang kripto.

Kedua, Sirer memperingatkan tentang proyek L2 yang melakukan penjualan token hanya untuk penggalangan dana tanpa memiliki tujuan praktis yang jelas dalam jaringan. Proyek-proyek seperti ini patut dicurigai sebagai investasi yang meragukan.

Ketiga, Sirer juga menyoroti proyek L2 di mana para pendiri menjual token asli mereka sebelum peluncuran. Ia menganggap penjualan token asli dalam jumlah besar sebelum peluncuran sebagai tanda bahaya yang besar.

Baca Juga: 8 Cryptocurrency yang Wajib Dibeli Sebelum Bull Run Halving 2024

Waspadai Token Low-Float dan Perilaku Pendiri Proyek

layer 2 crypto
Sumber: Akun X Emin Gun Sirer

Selain itu, Sirer juga menyoroti masalah token low-float dalam proyek L2 yang dapat dimanipulasi untuk meningkatkan nilai token secara artifisial. Ia juga menyarankan investor untuk memperhatikan moral dan kebiasaan para pendiri proyek, karena setiap tanda-tanda perilaku buruk pribadi harus menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi proyek.

Untuk membantu investor mengidentifikasi proyek L2 yang asli dan menguntungkan, Sirer mengajukan tes sederhana. Ia menyarankan untuk mengidentifikasi masalah utama atau “penghambat” dalam ruang kripto pada waktu tertentu. Misalnya, masalah skalabilitas dan kinerja sangat signifikan hingga solusi muncul dari blockchain seperti Avalanche dan Solana.

Sirer berpendapat bahwa mendukung beberapa kasus penggunaan pada platform yang sama serta integrasi dengan keuangan tradisional (TradFi) saat ini menjadi tantangan kritis yang dihadapi ekosistem kripto. Sebelum berinvestasi dalam solusi L2, Sirer menyarankan pengguna untuk menilai apakah proyek tersebut benar-benar mengatasi tantangan ini.

Baca Juga: Roadmap Floki Inu 2024: Fitur Menarik Hingga Peluncuran Mainnet Valhalla

Ekosistem Layer-2 Ethereum: Pertumbuhan Pesat dan Dominasi Arbitrum

Di tengah maraknya proyek L2 yang berisiko, ekosistem layer-2 Ethereum justru mengalami pertumbuhan yang pesat. Total nilai yang terkunci (TVL) di layer-2 Ethereum telah melampaui $27 miliar. Pada bulan Oktober 2023, aktivitas transaksi di jaringan layer-2 bahkan melampaui jaringan utama Ethereum, dengan jaringan ini sekarang secara rutin memproses lima kali lebih banyak transaksi.

Arbitrum, jaringan layer-2 berbasis Ethereum, kini menguasai pangsa pasar sebesar 49,17% di antara jaringan layer-2, jauh melampaui Optimism Mainnet di posisi kedua dengan pangsa pasar 28,85%. Arbitrum juga mengalami peningkatan TVL yang konsisten setidaknya sejak Oktober tahun lalu, naik sekitar 50% dari $1,66 miliar pada Oktober menjadi nilai saat ini sebesar $2,51 miliar.

Kesimpulan

Maraknya proyek L2 yang berisiko menjadi ancaman serius bagi keamanan investor di ekosistem kripto. Untuk melindungi diri, investor harus mewaspadai tanda-tanda bahaya yang diidentifikasi oleh Emin Gün Sirer, seperti kesenjangan antara narasi pemasaran dan implementasi teknologi, penjualan token hanya untuk penggalangan dana, penjualan token asli sebelum peluncuran, token low-float, dan perilaku buruk pendiri proyek.

Selain itu, investor juga harus melakukan riset menyeluruh dan memahami masalah utama yang dihadapi ekosistem kripto saat ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam proyek L2.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array