Prediksi UBS: Emas Berpotensi Meroket 10% di Tahun 2024, Ini Faktor Utamanya!
Apakah kamu siap menyaksikan kilauan emas yang semakin memikat di tahun ini? UBS memprediksi lonjakan harga hingga 10% sebagai respons terhadap spekulasi pemotongan suku bunga. Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, emas kembali menjadi primadona bagi para investor yang mencari keamanan dalam investasi mereka. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Lonjakan Harga Emas
Strategi UBS menunjukkan bahwa emas bisa menutup tahun dengan kenaikan hingga 10% dari level saat ini. Hal ini didorong oleh potensi pemotongan suku bunga yang spekulasinya semakin menguat.
Meskipun ada penurunan di awal 2024, kenaikan harga emas sebesar 15% sepanjang 2023 dianggap sebagai indikasi yang kuat. UBS menekankan bahwa pergerakan harga terkini hanyalah minor jika dibandingkan dengan kenaikan signifikan yang telah terjadi.
Mereka memprediksi bahwa emas akan mencapai $2.250 per ons di akhir tahun, meskipun terdapat volatilitas jangka pendek. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pivot dari Federal Reserve memiliki pengaruh yang tidak boleh diremehkan.
Baca Juga: Terus Berinovasi, HSBC Ubah Pasar Emas dengan Platform Tokenisasi!
Prediksi dan Faktor Penggerak
Analisis dari Scotiabank mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, namun tetap menaikkan proyeksi harga emas. Mereka mengubah prediksi harga emas di akhir tahun menjadi $2.000 per ons dari prediksi sebelumnya yang hanya $1.900 per ons.
Faktor-faktor seperti ketidakstabilan geopolitik dan ketidakpastian pasar dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset “safe haven”. Sementara itu, pasar semakin tidak yakin bahwa Fed akan memulai pemotongan suku bunga pada bulan Maret.
Probabilitas untuk ini kini berada di sekitar 48%, turun dari 81% hanya dalam waktu lebih dari seminggu yang lalu. Hal ini terjadi menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang akan datang.
Baca Juga: Kebangkitan Standar Emas: Langkah Bijak Bank Sentral Belanda Menghadapi Krisis Keuangan
Peran Bank Sentral dan Risiko Geopolitik
Bank sentral telah menjadi pembeli emas yang besar di tahun 2022 dan 2023, sebagai bagian dari diversifikasi cadangan mereka. Ini didasarkan pada ekspektasi pemotongan suku bunga Fed sebesar 100 basis poin, yang dimulai pada bulan Mei, yang akan memberikan tekanan pada dolar AS dan suku bunga riil.
UBS menambahkan bahwa risiko makro yang berkelanjutan dan risiko geopolitik yang meningkat membenarkan eksposur terhadap emas untuk tujuan lindung nilai dan diversifikasi. Hal ini tercermin dari kenaikan harga emas yang mencapai rekor tertinggi akhir tahun lalu, yang dipicu oleh ekspektasi suku bunga dan volatilitas global akibat konflik Israel-Hamas.
Kesimpulan
Dengan semua indikasi dan prediksi yang ada, tampaknya emas akan terus bersinar di tahun ini. Apakah kamu sudah mempertimbangkan untuk menambahkan emas ke dalam portofolio investasimu? Saatnya mungkin telah tiba untuk kamu memanfaatkan momentum ini dan mengamankan aset yang telah terbukti tahan terhadap gejolak ekonomi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Bitcoin.com. UBS Predicts Gold Prices Will Rise 10% in 2024 Amidst Fed Policy Pivot. Diakses pada tanggal 24 Januari 2024
- CNBC. UBS Sees a 10% Spike for Gold This Year as Rate Cut Speculation Swirls. Diakses pada tanggal 24 Januari 2024
- NBC New York. UBS Sees a 10% Spike for Gold This Year as Rate Cut Speculation Swirls. Diakses pada tanggal 24 Januari 2024