Prediksi Bitcoin 2025: Bakal Tembus Rp2,3 Miliar, Wall Street Beri Sinyal Hijau?

Array

Prediksi Bitcoin 2025: Bakal Tembus Rp2,3 Miliar, Wall Street Beri Sinyal Hijau?

Menurut analisis terbaru dari firma riset investasi Bernstein, harga Bitcoin berpotensi melonjak hingga $150.000 yang setara dengan Rp2,3 miliar (kurs $1 = Rp15.868) pada tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh harapan akan persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dalam dua tahun ke depan. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Proyeksi Berani dari Wall Street

bitcoin 2025 cryptocon
Sumber: Akun X CryptoCon

Bernstein, yang sempat meragukan Bitcoin sebagai aset investasi pada tahun 2018, kini telah mengubah pandangannya. Analis Bernstein, Gautam Chhugani, memprediksi bahwa SEC kemungkinan akan menyetujui ETF Bitcoin pada Q1 tahun 2024. Prediksi ini sejalan dengan analis JP Morgan yang memberikan peluang 90% bagi investor untuk mendapatkan dana BTC sebelum tanggal 10 Januari.

Dengan adanya ETF Bitcoin, investor mainstream akan memiliki akses langsung ke Bitcoin melalui produk investasi yang diatur SEC untuk pertama kalinya. Saat ini, produk serupa yang ada hanyalah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang menguasai sekitar 3% pasokan BTC yang beredar. Target $150.000 ini hampir lima kali lipat dari harga saat ini yang berkisar $34.000 dan lebih dari dua kali lipat dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar $67.000 pada November 2021.

Baca Juga: Langkah Cerdas Valkyrie Funds dalam Meningkatkan Peluang Persetujuan ETF Bitcoin!

Pemulihan Pasar Crypto yang Dinanti

Bitcoin telah mengalami kenaikan harga baru-baru ini, mencapai $35.000 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. Investor semakin optimis bahwa SEC akan menyetujui ETF Bitcoin setelah memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas putusan pengadilan dalam gugatan Grayscale. Namun, sikap Ketua SEC, Gary Gensler, yang sangat kritis terhadap industri crypto, membuat ketidakpastian apakah regulator akan merangkul ETF Bitcoin.

Bernstein juga menyoroti peristiwa “halving” yang akan datang pada tahun 2024 yang akan membantu meningkatkan harga BTC dengan memaksa penambang yang tidak efisien untuk keluar. Firma ini telah memulai peliputan pada beberapa saham penambangan BTC, dengan ekspektasi bahwa yang bertahan akan melihat kenaikan yang signifikan.

Baca Juga: Bitcoin (BTC) Buat Pola ‘Golden Cross’! Siap Masuk Momen Bullish?

Pengaruh ETF pada Pasokan Bitcoin

Bernstein juga memperkirakan bahwa persetujuan ETF akan mengalihkan hingga 10% dari pasokan Bitcoin yang beredar menuju ETF. Hal ini akan memungkinkan investor konvensional untuk mendapatkan paparan Bitcoin langsung dari portofolio investasi mereka.

Dikutip dari CNBC, Chhugani menulis, “Kamu mungkin tidak menyukai Bitcoin sebanyak kami, tetapi pandangan yang tidak memihak terhadap Bitcoin sebagai komoditas, menunjukkan pergantian siklus.”

Prediksi ini muncul saat Chhugani memulai peliputan pada beberapa perusahaan penambangan Bitcoin, menyatakan bahwa halving Bitcoin pada April 2024 akan memaksa “penambang yang kalah” untuk tersingkir, membuka jalan bagi keuntungan besar bagi yang bertahan.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array