Phoenix Group Tunda IPO: Peluang Investasi Crypto yang Tak Terduga!
Perusahaan penambangan crypto Phoenix Group baru-baru ini mengumumkan penundaan tanggal pencatatan sahamnya di Bursa Efek Abu Dhabi (ADX). Penundaan ini terjadi akibat bertepatannya dengan perayaan Hari Nasional Uni Emirat Arab. Meskipun demikian, Phoenix Group tetap optimis akan mendapatkan sambutan hangat dari para investor saat pencatatan sahamnya pada tanggal 5 Desember 2023.
Penundaan Strategis Phoenix Group
Phoenix Group, yang berbasis di Uni Emirat Arab, telah memutuskan untuk menunda pencatatan sahamnya yang semula dijadwalkan pada tanggal 4 Desember 2023. Penundaan ini dilakukan untuk menghormati Hari Nasional Uni Emirat Arab yang jatuh pada tanggal 2 Desember, di mana pemerintah setempat menetapkan tanggal 2 hingga 4 Desember 2023 sebagai hari libur sektor swasta.
Baca juga: eToro dan M2 Resmi Beroperasi di UAE, Gebrakan Baru di Dunia Crypto!
Penundaan ini diharapkan dapat memastikan partisipasi yang lebih luas dari investor dalam IPO yang telah dinantikan. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2017 ini telah menawarkan 907.323.529 saham dengan harga 1,50 dirham ($0,51) per saham.
Hal ini menandakan bahwa Phoenix Group akan melepas sekitar 17,64% saham perusahaan kepada publik. Dengan kode perdagangan PHX, Phoenix Group siap menjadi sorotan di pasar saham ADX.
Antusiasme Investor Tinggi
Sebelum penundaan, Phoenix Group telah melaporkan bahwa penawaran saham perdananya (IPO) mendapatkan respon yang sangat positif dengan oversubscription hingga 33 kali. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dari investor ritel sangat tinggi, dengan oversubscription mencapai 180 kali, sementara investor profesional turut berkontribusi dengan oversubscription 22 kali.
Kondisi ini menegaskan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan Phoenix Group di industri crypto. Phoenix Group tidak hanya beroperasi di Uni Emirat Arab, tetapi juga telah memperluas jangkauannya ke pasar global seperti Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Timur Tengah. Perusahaan ini juga mengelola M2, sebuah bursa crypto yang mendapatkan dukungan dari tokoh terkenal seperti Kevin O’Leary.
Dengan langkah ini, Phoenix Group menunjukkan ambisinya untuk menjadi pemain kunci di industri crypto global.
Baca juga: VARA Dubai Memimpin Revolusi Industri Crypto dengan Peraturan Canggih!
Uni Emirat Arab: Surga Crypto
Uni Emirat Arab telah menjadi salah satu yurisdiksi yang paling ramah terhadap crypto di dunia. Negara ini telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk zona ekonomi bebas yang berfokus pada pengembangan Web3 untuk mendukung pertumbuhan crypto. Phoenix Group, sebagai salah satu operator penambangan terbesar di Timur Tengah, telah menjadi bagian dari perkembangan ini.
Diskusi mengenai peluncuran IPO Phoenix Group di Uni Emirat Arab telah berlangsung sejak Juli 2023. Dengan adanya dukungan pemerintah dan regulasi yang mendukung, Phoenix Group dan perusahaan crypto lainnya diharapkan dapat berkembang dengan pesat di wilayah ini.
Pada akhirnya, penundaan pencatatan saham Phoenix Group di ADX mungkin terlihat sebagai hambatan, namun ini justru memberikan kesempatan bagi investor untuk mempersiapkan diri dalam mengambil bagian dalam IPO yang sangat dinanti.
Dengan dukungan yang kuat dari investor dan posisi strategis di pasar crypto global, Phoenix Group berpotensi menjadi investasi yang menjanjikan di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Bitcoin Miner Phoenix IPO Launch. Diakses pada tanggal 30 November 2023
- Crypto News. Crypto Mining Firm Phoenix Group Delays Share Listing Date. Diakses pada tanggal 30 November 2023