Perusahaan Teknologi Besar Bersatu Lawan Konten Pelecehan Seksual Anak yang Dihasilkan AI!
Perusahaan teknologi raksasa seperti TikTok, Snapchat, dan OnlyFans berkomitmen untuk memerangi penyebaran gambar pelecehan seksual anak yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Pernyataan bersama ini juga ditandatangani oleh pemerintah dari berbagai negara dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada keamanan internet dan hak anak. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Perusahaan Teknologi dan Pemerintah Bersatu
Pada tanggal 30 Oktober 2023, pemerintah Inggris merilis pernyataan kebijakan yang ditandatangani oleh 27 pihak, termasuk pemerintah Amerika Serikat, Australia, Korea, Jerman, dan Italia. Selain itu, platform media sosial seperti Snapchat, TikTok, dan OnlyFans juga turut menandatangani pernyataan ini.
Pernyataan ini juga didukung oleh platform AI seperti Stability AI dan Ontocord.AI, serta sejumlah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang keamanan internet dan hak anak. Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa AI menawarkan “peluang besar” dalam menangani ancaman pelecehan seksual anak secara online.
Namun, AI juga bisa dimanfaatkan oleh predator untuk menghasilkan materi semacam itu. Data dari Internet Watch Foundation menunjukkan bahwa dalam sebulan, dari 11.108 gambar yang dihasilkan oleh AI dan dibagikan di forum web gelap, 2.978 di antaranya menampilkan konten yang berkaitan dengan pelecehan seksual anak.
Baca Juga: G7 Setuju Adopsi Kode Etik AI, Apa Pengaruhnya Bagi Kamu?
Transparansi dan Dialog Terbuka
Pernyataan tersebut mendorong transparansi dalam merencanakan, memantau, dan mengelola cara AI bisa dieksploitasi oleh pelaku pelecehan seksual anak. Pada tingkat negara, pernyataan ini mendorong pembentukan kebijakan yang berkaitan dengan topik ini. Selain itu, pernyataan ini juga bertujuan untuk menjaga dialog seputar pencegahan pelecehan seksual anak di era AI.
Pernyataan ini dirilis menjelang Inggris menjadi tuan rumah pertemuan global tentang keamanan AI minggu ini. Keprihatinan terhadap keamanan anak dalam kaitannya dengan AI telah menjadi topik pembicaraan utama di tengah munculnya dan penggunaan teknologi ini secara luas.
Baca Juga: Siemens dan Microsoft Berkolaborasi Ciptakan AI yang Mengubah Dunia Industri!
Apa Langkah Selanjutnya?
Pemerintah sedang mempertimbangkan investasi lebih lanjut dalam menggunakan AI untuk memerangi pelecehan seksual anak. Teknologi ini sudah digunakan untuk menyortir volume data besar dan menilai tingkat keparahan materi, membantu polisi mengidentifikasi pelaku dan melindungi anak-anak.
Komitmen ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi besar dan pemerintah dari berbagai negara serius dalam memerangi penyebaran gambar pelecehan seksual anak yang dihasilkan oleh AI. Dengan kerja sama dan inovasi teknologi, diharapkan ancaman ini dapat diminimalisir dan anak-anak dapat terlindungi dari pelecehan seksual di dunia maya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. TikTok, Snapchat, OnlyFans Combat AI-Generated Child Abuse Content. Diakses pada tanggal 1 November 2023
- Channel News Asia. TikTok, Snapchat, OnlyFans Combat AI-Generated Child Abuse Content. Diakses pada tanggal 1 November 2023
- Independent. Suella Braverman: Home Secretary to give Internet Watch Foundation new powers to tackle child abuse content. Diakses pada tanggal 1 November 2023