Perusahaan Perdagangan Algoritmik Jadi Biang Kerok Kerusakan Bursa Kripto?
Perusahaan perdagangan algoritmik dituding sebagai penyebab utama di balik serangkaian gangguan pada bursa kripto terkemuka dunia baru-baru ini. Hal ini diungkapkan oleh Ivo Crnkovic-Rubsamen, Chief Strategy Officer dan Technical Lead for Trading di bursa kripto dYdX, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Cointelegraph. Simak berita lengapnya berikut ini!
Penyebab Utama Gangguan Bursa Kripto
Lonjakan minat investor ritel, ditambah dengan meningkatnya beban kerja dari perusahaan perdagangan algoritmik, menjadi alasan utama di balik gangguan bursa kripto yang terjadi baru-baru ini.
Perusahaan perdagangan algoritmik secara signifikan meningkatkan frekuensi pengiriman order dan pembatalan order ke mesin pencocokan (matching engine) untuk mempertahankan posisi mereka. Hal ini menyebabkan sistem bursa kewalahan dan tidak dapat memproses semua permintaan dengan cepat, sehingga terjadi gangguan.
Baca Juga: Bank Sentral Rusia Ungkap Pembaruan Status Rubel Digital: 25.000 Transaksi Tercatat
Dampak Gangguan Bursa Kripto
Gangguan bursa kripto ini berdampak signifikan terhadap investor dan pasar kripto secara keseluruhan. Beberapa bursa kripto terbesar di dunia, termasuk Binance, Coinbase, Kraken, dan Bybit, mengalami masalah teknis dalam seminggu terakhir.
Gangguan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Bitcoin menembus level $60.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada tanggal 28 Februari.
Baca Juga: Pengguna Bursa Kripto Menghilang Setelah Keliru Dikirim $650.000
Perbedaan CEX dan DEX
Crnkovic-Rubsamen juga menyoroti perbedaan antara bursa kripto terpusat (CEX) dan bursa kripto desentralisasi (DEX) dalam menghadapi lonjakan permintaan. Bursa kripto terpusat dapat menetapkan batas perdagangan khusus untuk masing-masing pembuat pasar (market maker) berdasarkan kepercayaan, yang dapat berkontribusi pada peningkatan beban kerja selama kondisi pasar yang bullish.
Di sisi lain, bursa kripto desentralisasi memiliki batas kecepatan (rate limit) yang ditetapkan oleh protokol, sehingga tidak memiliki hubungan langsung dengan pembuat pasar. Hal ini membuat bursa kripto desentralisasi lebih tangguh dalam menghadapi lonjakan permintaan dan lebih andal dibandingkan bursa kripto terpusat selama periode puncak pasar bullish.
Kesimpulan
Gangguan bursa kripto baru-baru ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh bursa kripto dalam mengelola permintaan yang melonjak dan aktivitas perdagangan yang intens. Perusahaan perdagangan algoritmik memainkan peran penting dalam menyebabkan gangguan ini, tetapi perbedaan antara bursa kripto terpusat dan desentralisasi juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Bursa kripto perlu menemukan cara untuk meningkatkan skalabilitas dan keandalan mereka untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di pasar kripto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Binance, Coinbase Crash Caused by Algorithmic Trading Firms, Says dYdX. Diakses pada tanggal 6 Maret 2024
- Crypto Times. Algorithmic Trading Firms Spur Crypto Exchange Outages, Says dYdX Executive. Diakses pada tanggal 6 Maret 2024
- Featured Image: Generated by AI