Perebutan Kekuasaan di Neon Machine: Pertarungan Hak Saham yang Memanas!

Array

Perebutan Kekuasaan di Neon Machine: Pertarungan Hak Saham yang Memanas!

Konflik kekuasaan korporat memanas di perusahaan game Amerika, Neon Machine. Enam direktur pendiri, termasuk mantan CEO Mark Long, menggugat pemegang saham mayoritas, Cort Javarone. Meski terjadi pertikaian internal, pengembangan game *Shrapnel* tetap berjalan sesuai rencana dan siap memasuki akses awal pada Desember mendatang.

Kudeta Kepemimpinan dan Tuntutan Hukum

Pada tanggal 13 November, Cort Javarone, yang memiliki saham mayoritas di Neon Machine, dilaporkan telah memecat Mark Long dari posisi CEO dan mengambil alih jabatan tersebut. Javarone juga menunjuk dua direktur baru ke dalam dewan, yang menimbulkan ketegangan.

Menurut gugatan yang diajukan di Pengadilan Chancery Delaware, tindakan Javarone ini dianggap merugikan karena menghalangi operasi bisnis dan mengancam kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan dana tambahan. Perebutan saham preferensial menjadi pusat konflik.

Baca Juga: Perusahaan Investasi Jepang CGV Kucurkan Dana $5 Juta untuk Blast Network!

Griffin Gaming Partners dan Polychain, investor yang telah menyuntikkan dana sebesar $8 juta pada November 2021, seharusnya menerima saham preferensial (non-voting) setelah penerbitan token *Shrapnel* (SHRAP) pada April 2023. Saham tersebut, yang dapat dikonversi menjadi saham biasa dengan hak suara, belum dikeluarkan hingga batas waktu akhir Juli yang ditentukan.

Krisis Keuangan dan Dampaknya

krisis moneter

Situasi keuangan yang genting mungkin menjadi latar belakang konflik ini. 4D Factory Inc, perusahaan yang dipimpin oleh Javarone dan memiliki saham mayoritas di Neon Machine, dilaporkan mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Oktober dengan utang sebesar $4,5 juta. Gugatan tersebut menuduh Javarone berupaya “merampok” kas Neon Machine.

Meskipun ada masalah hukum yang sedang berlangsung, Neon Machine berhasil mengumumkan putaran pendanaan Seri A sebesar $20 juta.

Putaran ini melibatkan beberapa investor besar seperti Brevan Howard, IOSG, Franklin Templeton, dan Tess Ventures, selain Griffin dan Polychain. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada pertarungan hukum, perusahaan masih dapat menarik minat investor.

Paragraf Penutup

Pertarungan hukum ini menunjukkan betapa kompleksnya perebutan kekuasaan di dunia korporat, terutama di industri game yang sedang berkembang.

Meski demikian, Neon Machine tetap fokus pada pengembangan *Shrapnel*, yang diharapkan tidak terpengaruh oleh perselisihan di tingkat manajemen. Penggemar game dan investor tentunya akan terus mengawasi perkembangan selanjutnya dari kasus ini.

Baca Juga: Skandal $620 Juta Berakhir, Genesis dan DCG Capai Kesepakatan Dahsyat!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

Referensi

Array