Peraturan DeFi Uni Eropa Siap Menyambut Bank Besar, Tantangan bagi Proyek Crypto!
Jakarta, Pintu News – Uni Eropa sedang mempersiapkan peraturan baru untuk protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang dapat berdampak signifikan pada industri crypto. Peraturan ini, yang merupakan bagian dari kerangka kerja Markets in Crypto-Assets (MiCA), bertujuan untuk mengatur sistem keuangan terdesentralisasi yang beroperasi di blockchain publik, terutama di jaringan Ethereum.
Peraturan DeFi Uni Eropa: Tantangan bagi Proyek Crypto Asli
Marina Markezic, direktur eksekutif European Crypto Initiative, memprediksi bahwa peraturan baru ini dapat menjadi hambatan yang signifikan bagi proyek crypto asli, sementara pada saat yang sama mendorong lembaga keuangan tradisional berlisensi untuk terjun ke dunia DeFi.
Markezic berpendapat bahwa peraturan ini akan memudahkan pemain tradisional untuk memasuki ruang crypto, dan beberapa bank sudah mempertimbangkan untuk menerbitkan stablecoin.
Baca Juga: Token W dari Wormhole Meluncur di Beberapa Blockchain, Mengubah Cara Interaksi Blockchain!
Laporan DeFi yang akan dirilis oleh Komisi Eropa pada tanggal 30 Desember 2024 diharapkan dapat memberikan definisi awal tentang apa yang dimaksud dengan desentralisasi di mata regulator. Markezic berpendapat bahwa situasi DeFi tidak hitam putih, melainkan sebuah spektrum. Para ahli hukum menyerukan standar yang jelas daripada aturan yang ketat untuk sektor ini.
Dampak Peraturan DeFi Uni Eropa terhadap Pasar Crypto
Peraturan DeFi Uni Eropa diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap pasar crypto di Eropa. Statista memperkirakan sektor DeFi akan menghasilkan pendapatan sekitar $6,69 miliar pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 9,67% antara tahun 2024 dan 2028, mencapai pendapatan $9,68 miliar pada tahun 2028.
Dukungan untuk Coinbase dalam Kasus SEC
Dalam berita terkait, John Deaton, seorang pengacara yang menjadi politisi, mengajukan amicus brief untuk mendukung Coinbase Inc. (COIN) dalam upaya mereka untuk mendapatkan putusan pengadilan yang lebih tinggi di AS tentang kapan token digital memenuhi syarat sebagai sekuritas.
Deaton berpendapat bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menggunakan interpretasinya terhadap tes Howey untuk mendefinisikan token secara permanen sebagai sekuritas, yang melampaui kewenangannya. Deaton berpendapat bahwa tes Howey adalah analisis transaksi per transaksi dan tidak dapat diterapkan secara umum pada semua transaksi aset digital.
Dia menuduh SEC mengambil jalan pintas yang tidak konstitusional dengan mengatakan bahwa semua transaksi token melanggar undang-undang sekuritas. Deaton sebelumnya juga mendukung Ripple Labs dalam perselisihan mereka dengan regulator sekuritas AS, membangun reputasinya di kalangan aset digital.
Penutup
Peraturan DeFi Uni Eropa yang akan datang dapat mengubah lanskap industri crypto di Eropa, dengan potensi dampak yang signifikan terhadap proyek crypto asli dan mendorong masuknya lembaga keuangan tradisional. Sementara itu, dukungan John Deaton untuk Coinbase dalam kasus SEC menunjukkan adanya dukungan yang kuat untuk industri crypto di tengah perdebatan tentang regulasi aset digital.
Baca Juga: John Deaton Dukung Coinbase Melawan SEC, Lelang Satoshis Langka Hasilkan $2,1 Juta
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. EU DeFi regulations welcome big banks, challenge crypto natives. Diakses pada tanggal 27 April 2024
- Coindesk. Warren Rival for Senate Race John Deaton Argues for Coinbase in SEC Challenge. Diakses pada tanggal 27 April 2024
- Featured Image: Generated by AI