Dunia Akan Masuki Era Perang Dingin Kedua? Ini Penjelasannya& Pengaruhnya Bagi Ekonomi!

Ketegangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya era Perang Dingin.

Gita Gopinath, Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF, mengingatkan bahwa persaingan kedua negara ini berpotensi memicu Perang Dingin II. Menurutnya, situasi saat ini merupakan titik balik yang krusial dalam hubungan internasional.

Rivalitas yang Membahayakan

Gopinath menekankan bahwa persaingan antara AS dan China sudah sangat intens, hingga hampir mencapai ambang Perang Dingin baru. Ia membandingkan situasi saat ini dengan konflik AS dan Uni Soviet di masa lalu, namun dengan panggung yang berbeda dalam berbagai aspek.

Gopinath juga menyoroti bahwa garis-garis retak mulai muncul seiring dengan fragmentasi geoekonomi yang semakin nyata. Dalam pandangannya, jika Perang Dingin II benar-benar terjadi, pasar mungkin tidak akan mengalami penurunan drastis.

Baca Juga: Kecepatan FCA dalam Menindak Pelanggaran di Sektor Crypto Dipertanyakan, Apa yang Terjadi?

Namun, ia memperingatkan bahwa investor tidak akan melihat keuntungan dalam jangka panjang. Hal ini dapat berujung pada kehancuran pasar di tahun-tahun mendatang, sebuah skenario yang harus dihindari.

Konsekuensi Global yang Mengerikan

Gopinath mengungkapkan bahwa konsekuensi dari Perang Dingin II tidak hanya akan menghapus keuntungan dari perdagangan terbuka. Ia menegaskan bahwa hal ini dapat mengakibatkan ‘penghancuran’ dari keuntungan tersebut.

Kondisi ini akan sangat merugikan, tidak hanya bagi kedua negara yang berseteru, tetapi juga bagi perekonomian global secara keseluruhan. Menurutnya, para pembuat kebijakan harus menyadari dampak negatif ini dan berupaya untuk menghindarinya.

Gopinath menyerukan pentingnya advokasi yang kuat untuk sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan institusi pendukungnya. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran ekonomi global.

Menjaga Stabilitas Ekonomi Global

Gopinath mengajak semua pihak untuk tidak kehilangan pandangan terhadap keuntungan yang telah dicapai melalui perdagangan terbuka. Ia menekankan bahwa dalam menghadapi potensi Perang Dingin II, kepentingan terbaik semua pihak adalah mempertahankan sistem perdagangan yang adil dan terbuka.

Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa dunia tidak terjerumus ke dalam konflik ekonomi yang dapat merugikan semua negara. Pesan dari IMF ini merupakan peringatan serius bagi komunitas internasional.

Baca Juga: LINE Raih Pendanaan $140 Juta untuk Pengembangan Web3 dan NFT!

Kita semua diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah terjadinya eskalasi konflik yang dapat mengancam kemajuan ekonomi yang telah dicapai selama ini. Kerjasama dan dialog antarnegara menjadi kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas ekonomi dunia.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

• Bitcoin.com. US-China Rivalry Risks Cold War II, Warns IMF Official. Diakses pada tanggal 14 Desember 2023
• Watcher.guru. BRICS: US-China Rivalry Risks Cold War II, Warns IMF. Diakses pada tanggal 14 Desember 2023