Dewan Federal Reserve Melaporkan Penyebab Keruntuhan Silvergate Bank, Apa Saja?
Sebuah investigasi terbaru oleh Dewan Gubernur Federal Reserve menemukan bahwa Silvergate Bank, yang dikenal sebagai bank yang ramah terhadap crypto, mengalami kebangkrutan akibat ketergantungannya yang berlebihan pada klien crypto dan adanya nepotisme di antara kepemimpinan bank. Namun, apa sebenarnya yang terjadi di balik layar?
Perubahan Strategi yang Berisiko
Silvergate Bank mulai mengubah strateginya pada tahun 2013 dengan fokus pada “pelanggan yang terlibat dalam aktivitas crypto.” Keputusan ini memicu pertumbuhan pesat bank, dengan aset meningkat dari kurang dari $1 miliar pada tahun 2017 menjadi lebih dari $16 miliar pada akhir 2021.
Baca juga: Ethereum Futures ETF Resmi Diperdagangkan di Amerika Serikat, Ini yang Perlu Kamu Ketahui!
Namun, dengan pertumbuhan yang pesat ini, bank menjadi terlalu bergantung pada satu industri. Sebagian besar deposit bank berasal dari perusahaan dalam satu industri, dan hampir semua deposit tidak diasuransikan dan tidak menghasilkan bunga.
Ketergantungan Silvergate pada klien crypto menjadi jelas ketika industri tersebut mengalami penurunan besar-besaran pada November dan Desember tahun lalu, terutama setelah kebangkrutan FTX. Hal ini menyebabkan kerugian miliaran dolar dari pasar crypto.
Kepemimpinan yang Tidak Efektif dan Tuduhan Nepotisme
Selain fokus pada crypto, Silvergate Bank juga mendapat kritik atas struktur manajemennya. Laporan menyebutkan bahwa nepotisme di antara tim kepemimpinan senior mengkompromikan efektivitas fungsi manajemen risiko bank.
Dengan anggota keluarga yang menduduki posisi kepemimpinan kunci, kemampuan tata kelola dan manajemen risiko bank tidak dapat mengimbangi pertumbuhan cepat dan risiko yang menyertainya.
Tuduhan nepotisme di antara tim kepemimpinan senior juga menjadi sorotan dalam laporan tersebut, yang menurut Fed berperan dalam melemahkan “efektivitas fungsi manajemen risiko bank.”
Baca juga: IMF Luncurkan C-RAM, 3 Langkah untuk Menilai Risiko Crypto!
Kritik Terhadap Pengawasan Federal Reserve
Investigasi juga mengarahkan kritikannya pada Dewan Federal Reserve dan San Francisco Fed, bank sentral regional yang bertanggung jawab mengatur Silvergate.
Jika bank ingin mengubah karakter bisnisnya secara umum, ia perlu mendapatkan persetujuan dari Dewan Federal Reserve di bawah Regulasi H. Namun, tampaknya kedua entitas tersebut tidak mempertimbangkan perubahan Silvergate ke crypto telah memenuhi standar tersebut.
Laporan tersebut menyarankan bahwa San Francisco Fed seharusnya telah menugaskan tim untuk memfasilitasi transisi Silvergate menjadi bank regional jauh lebih awal.
Pada akhirnya, kebangkrutan Silvergate Bank menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya diversifikasi dan tata kelola yang baik dalam industri perbankan. Meskipun crypto menawarkan peluang pertumbuhan yang menjanjikan, terlalu bergantung pada satu sektor dapat membawa risiko yang signifikan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Blockworks. Federal Reserve Board Report: Silvergate Collapse. Diakses tanggal 4 Oktober 2023
- Coinnounce. Overreliance, Crypto Management Failures: Silvergate Bank Collapse. Diakses tanggal 4 Oktober 2023
- Cointelegraph. Fed Report Blames Crypto, Nepotism: Silvergate Bank Collapse. Diakses tanggal 4 Oktober 2023