Pengadilan Tinggi Singapura Gunakan NFT untuk Melacak Dompet Crypto yang Dibobol

author:

Array

Pengadilan Tinggi Singapura Gunakan NFT untuk Melacak Dompet Crypto yang Dibobol

Dalam sebuah langkah inovatif yang menggabungkan teknologi blockchain dengan hukum tradisional, Pengadilan Tinggi Singapura telah mengizinkan firma investigasi keuangan, Intelligent Sanctuary (iSanctuary), untuk melampirkan token non-fungible (NFT) ke dompet crypto yang diduga terlibat dalam kegiatan peretasan.

Inisiatif ini menandai era baru dalam upaya melacak dan memulihkan aset crypto yang dicuri.

iSanctuary dan Pendekatan NFT-nya

Sumber: Freepik

iSanctuary, sebuah firma investigasi keuangan asal Inggris, berhasil menemukan dana yang dicuri dan mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Tinggi Singapura untuk menandai dompet yang terkait.

Baca juga: Tim Esports MIBR Hadirkan NFT ‘Phygital’ Melalui Kolaborasi dengan Crypto Exchange Ini!

Dengan pendekatan inovatif dalam mentokenisasi dokumen hukum sebagai NFT, iSanctuary bertujuan untuk memantau dan mencegah tindakan salah yang lebih lanjut terkait dengan dompet yang dibobol.

NFT yang “terikat jiwa” dengan dompet masing-masing berfungsi sebagai pemberitahuan perintah pembekuan global kepada mitra potensial dan bursa yang mempertimbangkan transaksi dengan dompet yang dikompromikan.

Pendekatan Hukum yang Inovatif

Pengadilan diyakinkan oleh kekuatan bukti yang disajikan oleh penyelidik senior iSanctuary, yang terdiri dari bukti on-chain dan off-chain. Sebagai hasilnya, Pengadilan Tinggi Singapura mengeluarkan injungsi global, menandai pertama kalinya pengadilan menangani pencurian dan penyalahgunaan terkait crypto.

Penggunaan NFT untuk melayani perintah hukum juga disetujui, menunjukkan adaptabilitas pengadilan di era digital.

Baca juga: Magic Eden Tunda Perdagangan BRC-20! Dilakukan Demi Keamanan Pengguna?

Mintable dan Peran Pentingnya

Mintable, sebuah studio NFT berbasis di Singapura, memainkan peran penting dalam memproduksi NFT. Aplikasi yang dikembangkan oleh Mintable, yang disebut Mintology, mendapat pujian karena menciptakan dokumen hukum yang ditokenisasi.

Verifikasi tidak langsung dari keterlibatan Mintable datang dari pendirinya sendiri, Zach Burks, yang mengakui pengembangan tersebut di platform media sosialnya.

Pada akhirnya, penggunaan NFT sebagai dokumen hukum oleh iSanctuary dalam melacak dana yang dicuri dan mendapatkan perintah pembekuan global dari Pengadilan Tinggi Singapura menandai tonggak penting dalam perjuangan melawan kejahatan terkait crypto.

Kasus penting ini menunjukkan kesediaan pengadilan untuk beradaptasi dengan teknologi yang muncul dan potensi NFT dalam memantau dan mengatur transaksi blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array