Penelitian Baru Tunjukkan Bagaimana Komputer Mirip Otak Bisa Revolusionerkan Blockchain dan AI!
Peneliti dari Technische Universität Dresden di Jerman baru-baru ini mempublikasikan penelitian terobosan yang menunjukkan desain material baru untuk komputasi neuromorfik, teknologi yang dapat memiliki implikasi revolusioner untuk blockchain dan AI.
Menggunakan teknik yang disebut “reservoir computing,” tim tersebut mengembangkan metode untuk pengenalan pola yang menggunakan pusaran magnon untuk melakukan fungsi algoritmik hampir secara instan. Simak hasil penelitiannya berikut ini!
Prinsip Kerja dari Reservoir Computing
Reservoir computing adalah teknik yang digunakan dalam komputasi neuromorfik, di mana pola-pola dikenali dan diproses oleh sistem yang mirip dengan cara otak manusia bekerja. Dalam penelitian ini, tim mengembangkan metode pengenalan pola yang menggunakan pusaran magnon untuk melakukan fungsi algoritmik hampir secara instan.
Magnon adalah quasipartikel yang terbentuk dari gelombang spin dalam magnet. Dengan menggunakan pusaran magnon, sistem ini dapat mengenali dan memproses pola dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan komputer tradisional.
Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Masyarakat Negara Berkembang Lebih Optimis Menyambut Teknologi AI
Komputasi Neuromorfik vs Komputer Klasik
Dilansir dari Cointelegraph, Komputer klasik, seperti yang digunakan dalam smartphone, laptop, dan sebagian besar superkomputer di dunia, menggunakan transistor biner yang bisa hidup atau mati.
Sebaliknya, komputer neuromorfik menggunakan neuron buatan fisik yang dapat diprogram untuk meniru aktivitas otak organik. Alih-alih memproses biner, sistem ini mengirimkan sinyal melintasi pola neuron yang berbeda dengan faktor waktu yang ditambahkan.
Hal ini sangat penting untuk bidang blockchain dan AI, khususnya, karena komputer neuromorfik secara fundamental cocok untuk pengenalan pola dan algoritma pembelajaran mesin.
Baca Juga: Pionir Blockchain Mengumumkan Donasi 100 Juta Dolar untuk Penelitian COVID-19!
Manfaat Komputasi Neuromorfik untuk Blockchain dan AI
Manfaat utama dari komputasi neuromorfik adalah bahwa, relatif terhadap komputasi klasik dan kuantum, tingkat konsumsi dayanya sangat rendah. Ini berarti bahwa komputer neuromorfik dapat secara signifikan mengurangi biaya dalam hal waktu dan energi ketika datang ke operasi blockchain dan penambangan blok baru pada blockchain yang ada.
Komputer neuromorfik juga dapat memberikan percepatan signifikan untuk sistem pembelajaran mesin, terutama mereka yang berinteraksi dengan sensor dunia nyata (mobil tanpa pengemudi, robot) atau mereka yang memproses data secara real-time (analisis pasar crypto, hub transportasi).
Komputasi neuromorfik, dengan kemampuannya untuk meniru fungsi otak manusia dan memproses data dengan kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih tinggi, dapat membawa revolusi dalam cara kerja blockchain dan AI.
Dengan konsumsi daya yang rendah dan kemampuan untuk memproses data secara real-time, komputer neuromorfik dapat menjadi solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh teknologi ini saat ini. Namun, seperti halnya teknologi baru, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya potensi dan keterbatasannya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
Referensi:
- Cointelegraph. New research shows how brain-like computers could revolutionize blockchain and AI. Diakses tanggal: 25 Juli 2023
- Nature Communications. Pattern recognition in reciprocal space with a magnon-scattering reservoir. Diakses tanggal: 25 Juli 2023