PAXG Melonjak di Tengah Ketegangan Timur Tengah, Bagaimana dengan Bitcoin?

Array

PAXG Melonjak di Tengah Ketegangan Timur Tengah, Bagaimana dengan Bitcoin?

Jakarta, Pintu News – Harga aset digital yang didukung emas, PAXG, mencapai titik tertinggi sepanjang masa selama akhir pekan lalu. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keandalan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap masalah geopolitik. Simak berita lengkapnya berikut ini!

PAXG Sentuh Harga Tertinggi, Bitcoin Anjlok

Pada tanggal 13 April, PAXG mencapai $2.855, sementara harga Bitcoin turun dari lebih dari $67.500 menjadi sekitar $62.700 hanya dalam beberapa jam, menandai penurunan sebesar 7,5%.

Seorang analis pasar berkomentar, “Bitcoin mungkin memiliki banyak hal, tetapi bukan lindung nilai geopolitik.”

Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat selama akhir pekan karena serangan Iran menggunakan drone dan rudal ke sasaran Israel.

Baca Juga: 5 Top Asset-backed Tokens 2024: REAL, DGX, PAXG, BUSD, ART

Korelasi Terbalik PAXG dan Bitcoin

harga btc dan paxg
Harga BTC dan PAXG. Sumber: Bob Elliott

Selama akhir pekan, Bitcoin (BTC) dan token PAX Gold (PAXG) menunjukkan hubungan yang menarik: ketika BTC naik, PAXG turun, dan sebaliknya. Namun, terlepas dari korelasi yang tampak ini, PAXG tidak dapat mempertahankan momentumnya dan jatuh kembali ke level harga sebelumnya sekitar $2.376.

PAXG telah meningkat secara bertahap sejak Maret, naik sebesar 20% seiring dengan harga emas, yang mencapai $2.400 per ons minggu lalu. Tetapi perlu dicatat bahwa PAXG tidak memiliki banyak aktivitas perdagangan dibandingkan dengan mata uang kripto utama lainnya, dengan hanya sekitar $36 juta volume perdagangan harian.

Baca Juga: Top 5 Tokenized Gold Token 2024: Investasi Emas Digital yang Menguntungkan

Bitcoin Bukan Penyimpan Nilai Geopolitik

Analis lain menambahkan bahwa “pemulihan Bitcoin terjadi dalam beberapa hari” dan juga merujuk pada pergerakan harga di tengah pecahnya perang Rusia-Ukraina.

Analis tersebut menyimpulkan bahwa dari perspektif geopolitik, Bitcoin bukanlah aset penyimpan nilai, dan penggunaannya yang lebih luas dapat menghubungkannya lebih erat dengan aset keuangan agregat. “Sepanjang dimensi geopolitik, cukup meyakinkan BTC bukan ’emas digital’.”

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array