Pasar Crypto Bergejolak Akibat Turbulensi Ekonomi Tiongkok, Apa yang Terjadi?
Pasar kripto global sedang dilanda kekhawatiran akibat turbulensi ekonomi yang terjadi di Tiongkok. Beberapa analis dan pakar ekonomi telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh situasi ini terhadap nilai mata uang kripto.
Pasar Tiongkok Terus Terpuruk
Pasar saham Tiongkok telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Indeks Shenzhen Stock Exchange Composite (SZCOMP) turun sebesar 5,5%, sementara Indeks CSI 1000 Enhanced Fund turun lebih tajam sebesar 7,2%. Penurunan ini terjadi meskipun pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah stimulus dan menurunkan suku bunga.
Selain itu, hampir 30% saham Tiongkok saat ini sedang dalam suspensi perdagangan. Hal ini semakin memperburuk situasi dan menyebabkan indeks CSI 1000 turun drastis dalam waktu singkat. Pasar saham Tiongkok lainnya yang terpengaruh termasuk Star 50, Beijing 50, dan Shanghai Composite.
Baca Juga: Harga Bitcoin (BTC) Menguat, Mengapa Crypto Naik Hari Ini (7/2/24)?
Perdagangan Kripto di Tiongkok Masih Berlangsung
Di tengah larangan resmi pemerintah Tiongkok terhadap mata uang kripto, sebuah laporan mengejutkan mengungkapkan bahwa perdagangan kripto masih berlangsung secara aktif di negara tersebut. Binance, bursa kripto terbesar di dunia, dilaporkan telah memfasilitasi perdagangan kripto senilai $90 miliar di Tiongkok hanya dalam waktu satu bulan.
Meskipun pemerintah Tiongkok telah mengambil tindakan keras terhadap penambangan kripto domestik pada tahun 2021, namun masih terdapat celah dalam peraturan tersebut. Peraturan tersebut tidak secara tegas melarang individu untuk memegang atau memperdagangkan mata uang kripto, dan juga tidak memblokir perdagangan peer-to-peer antar individu.
Baca Juga: Pundi X Luncurkan Token $PURSE untuk Dorong Pertumbuhan Pembayaran Crypto!
Sikap Tiongkok yang Ambigu terhadap Kripto
Sikap pemerintah Tiongkok terhadap mata uang kripto terbilang kompleks dan tidak sepenuhnya melarang. Meskipun terdapat tindakan keras terhadap aktivitas terkait kripto, seperti penutupan bursa kripto dan pelarangan penawaran koin perdana (ICO), namun pemerintah Tiongkok juga menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi blockchain.
Tiongkok telah menerbitkan white paper tentang Web3 dan sedang mengeksplorasi mata uang digital bank sentral (CBDC). Pendekatan ganda ini menunjukkan bahwa Tiongkok tidak sepenuhnya ingin menghilangkan kripto, tetapi lebih kepada mengendalikan dan mengatur aktivitas terkait kripto.
Kesimpulan
Turbulensi ekonomi di Tiongkok telah menimbulkan kekhawatiran terhadap pasar kripto global. Meskipun pemerintah Tiongkok telah berjanji untuk menstabilkan pasar, namun belum ada rincian konkret tentang bagaimana mereka akan mengakhiri aksi jual yang telah menghapus lebih dari $6 triliun nilai pasar dan merusak kepercayaan terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Crypto Times. China Economic Turbulence Sparks Crypto Market Concerns. Diakses pada tanggal 7 Februari 2024
- Coinpedia. No Full Ban to Crypto in China, $90 Billion Trade on Binance Tells a New Tale. Diakses pada tanggal 7 Februari 2024
- Bloomberg. China Vows to Prevent Abnormal Market Fluctuations, CSRC Says. Diakses pada tanggal 7 Februari 2024