Investasi Gagal? Obligasi Tether Bitfinex Belum Capai Target
Dalam dunia investasi crypto, tidak semua yang berkilau itu emas. Bitfinex, platform pertukaran crypto, menghadapi kenyataan pahit ketika obligasi Tether tokenisasi yang mereka luncurkan gagal menarik minat investor. Hanya berhasil mengumpulkan 15% dari target awal, obligasi ini menjadi topik hangat di kalangan investor dan pengamat industri.
Harapan Tinggi, Realita Mengecewakan
Bitfinex Securities, yang spesialis dalam daftar aset nyata yang ditokenisasi, telah mengumumkan peluncuran obligasi tokenisasi pertamanya, ALT2611, pada bulan Oktober. Dengan harapan tinggi, produk ini dilepas ke publik pada 15 November. Namun, setelah periode penawaran dua minggu, hanya terkumpul dana sebesar $1,5 juta dari target $10 juta yang diharapkan.
Baca juga: Tether dan Bitfinex Akhirnya Menyerah pada Permintaan FOIL, Simak Selengkapnya!
Obligasi ALT2611, yang merupakan obligasi dengan jangka waktu 36 bulan dan kupon 10%, dikeluarkan oleh Alternative, sebuah dana sekuritisasi yang berbasis di Luxembourg. Meski menawarkan keuntungan seperti likuiditas dan keamanan yang lebih baik, obligasi ini tampaknya kurang menarik bagi investor besar.
Ukuran pembelian awal minimum adalah 125.000 USDT, dengan perdagangan pasar sekunder dalam denominasi 100 USDT. Selain itu, ALT2611 tidak ditawarkan atau disediakan untuk warga negara Amerika Serikat atau orang yang berada di Amerika Serikat.
Kritik dan Tantangan
Kegagalan ini menarik perhatian dan kritik dari berbagai pihak. Seorang pedagang crypto terkenal, Novacula Occami, menyebut peluncuran obligasi USDT Bitfinex sebagai kegagalan.
Paolo Ardoino, CTO Tether, sebelumnya telah menyatakan optimisme bahwa USDT akan menjadi aset penting dalam sistem keuangan baru ini, namun kenyataan berkata lain. Di sisi lain, Bitfinex juga menghadapi tantangan lain. Baru-baru ini, mereka mengatasi serangan phishing yang menargetkan akun pelanggan.
Meskipun tidak ada dana yang hilang, insiden ini menambah daftar tantangan yang dihadapi oleh Bitfinex, termasuk peringatan dari Financial Conduct Authority (FCA) Inggris terkait promosi layanan keuangan yang tidak berizin.
Baca juga: Tether Siapkan Investasi $500 Juta untuk Operasi Penambangan Bitcoin
Apakah Bitfinex Bisa Bangkit?
Saat periode penawaran diperpanjang, banyak yang bertanya-tanya apakah Bitfinex dapat membalikkan keadaan dan mencapai target investasi yang diinginkan. Obligasi ini tidak ditawarkan kepada warga negara Amerika atau orang yang berada di Amerika Serikat, yang mungkin membatasi jangkauan investor potensial.
Dengan keadaan pasar crypto yang fluktuatif, Bitfinex harus bekerja keras untuk meyakinkan investor tentang keamanan dan potensi keuntungan dari obligasi tokenisasi. Hanya waktu yang akan menentukan apakah obligasi ALT2611 dapat mencapai targetnya atau akan tetap menjadi contoh dari tantangan yang dihadapi dalam inovasi keuangan crypto.
Secara keseluruhan, obligasi Tether Bitfinex yang gagal mencapai target investasi menjadi pelajaran berharga tentang risiko dan ketidakpastian dalam pasar crypto. Meskipun dihadapkan pada skeptisisme, Bitfinex masih memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa inovasi keuangan mereka dapat berhasil di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Tether Bitfinex Tokenized Bond Fails to Reach Initial Target, Flop. Diakses pada tanggal 30 November 2023
- Crypto News. Bitfinex’s Tether Tokenized Bond Faces Investment Shortfall. Diakses pada tanggal 30 November 2023