Malaysia Perkuat Posisi dalam AI dengan Regulasi dan Kebijakan Cloud Computing!
Jakarta, Pintu News – Malaysia mengambil langkah besar dalam memajukan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan cloud computing melalui inisiatif regulasi dan kebijakan terbaru.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa negara ini akan memperkenalkan kantor nasional AI untuk mengoordinasikan pengembangan AI secara etis.
Ini mencerminkan tren global yang berkembang di mana pemerintah semakin mengadopsi AI dengan tetap memastikan regulasi yang bertanggung jawab. Simak analisa lengkapnya di sini!
Kebijakan Nasional untuk AI dan Cloud Computing
Malaysia tidak hanya fokus pada AI, tetapi juga mengumumkan kebijakan cloud computing nasional yang bertujuan meningkatkan inovasi layanan publik, pertumbuhan ekonomi, dan inklusi digital. Kebijakan ini menekankan pada keamanan data dan kepercayaan pengguna, sehingga semua warga negara dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi ini.
Kantor nasional AI yang baru akan bertugas menyelesaikan rencana aksi teknologi selama lima tahun dan merancang kerangka regulasi yang mendorong adopsi AI yang etis dan berkelanjutan.
Ini akan menjadi regulasi besar pertama Malaysia terkait AI, meskipun sebelumnya negara ini sudah memperkenalkan undang-undang yang memengaruhi perusahaan teknologi besar.
Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin Capai $275.000 pada November 2025: Analisis Model Regresi Kuantitatif
Dampak Regulasi Terhadap Big Tech
Pada 1 Agustus 2024, Malaysia mengusulkan persyaratan lisensi untuk penyedia media sosial dan pesan instan dengan lebih dari 8 juta pengguna, yang mendapatkan reaksi dari para pemimpin industri.
Regulasi “light-touch” ini diharapkan mulai berlaku pada Januari 2025 dan bertujuan untuk mengurangi bahaya online seperti perundungan siber, penipuan, dan perjudian tanpa menghambat inovasi.
Namun, kelompok lobi Asia Internet Coalition (AIC), yang mencakup perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Meta, Amazon, Apple, dan X, meminta Perdana Menteri untuk mempertimbangkan ulang regulasi ini. Meskipun ada perlawanan terhadap beberapa regulasi, perusahaan teknologi besar tetap aktif berinvestasi di sektor teknologi Malaysia.
Baca juga: Uptober Crypto: Berikut 5 Faktor Pendorong Potensi Reli Bitcoin!
Investasi Teknologi Besar di Malaysia
Setelah pengumuman kebijakan AI dan cloud computing, Google mengungkapkan kemitraan multi-tahun dengan perusahaan teknologi Malaysia untuk menyediakan layanan cloud computing.
Kemitraan ini diproyeksikan menciptakan 26.500 lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi lebih dari $3 miliar ke ekonomi lokal pada tahun 2030. Google juga sedang membangun pusat data senilai $2 miliar untuk mendukung infrastruktur cloud computing di kawasan ini.
Sebelumnya, pada Mei 2024, Microsoft telah berkomitmen untuk investasi sebesar $2,2 miliar di Malaysia, dengan fokus pada AI dan cloud computing. Microsoft berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam membangun Pusat Kecerdasan Buatan Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Malaysia Steps Up Its AI Game With Regulations and Cloud Computing Policy. Diakses tanggal 2 Oktober 2024.
- Featured Image: Generated by Ai