Ledakan Pasar Stablecoin: Lonjakan Suplai Mencapai $150 Miliar, Apa yang Terjadi?
Jakarta, Pintu News – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar crypto telah menyaksikan fenomena yang mengejutkan. Suplai stablecoin, yang dikenal sebagai jembatan antara dunia crypto dan mata uang fiat konvensional, telah melonjak secara dramatis, mencapai angka yang menakjubkan yaitu lebih dari $150 miliar.
Peningkatan ini tidak hanya menandakan optimisme yang berkembang di pasar crypto, tetapi juga menunjukkan gelombang baru investasi yang masuk ke dalam ekosistem digital ini. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Mengapa Peningkatan Suplai Stablecoin Penting?
Stablecoin memainkan peran krusial dalam ekosistem crypto karena kemampuannya untuk memberikan stabilitas dan likuiditas. Dengan suplai yang melonjak hingga $20 miliar sejak awal tahun, ini menandakan adanya aliran modal yang signifikan ke dalam pasar crypto. Tether (USDT), sebagai pemimpin pasar, baru-baru ini telah melampaui kapitalisasi pasar $100 miliar, dengan pertumbuhan yang terus berlanjut hingga mencapai sekitar $104 miliar.
Sementara itu, USDC dari Circle juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, dengan suplainya yang telah meningkat menjadi $32 miliar. Ekspansi ini mencerminkan aktivitas yang meningkat dan kepercayaan investor yang tumbuh dalam pasar crypto.
Baca Juga: Stablecoin Berbunga Pertama di AS, Terobosan atau Risiko?
Pemain Baru dan Pertumbuhan Mereka
Selain pemain utama seperti USDT dan USDC, pasar stablecoin juga menyambut beberapa pendatang baru yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. FDUSD dan USDe dari Ethena, misalnya, telah mengalami lonjakan suplai. FDUSD mendapatkan dorongan dari adopsinya di platform seperti Binance, sementara USDe mendapat dukungan kuat dari komunitas crypto dan menawarkan hasil yang menarik pada depositnya.
Peningkatan suplai ini juga berdampak pada volume perdagangan di berbagai aset. Menurut data dari platform analisis crypto CCData, volume perdagangan untuk stablecoin mengalami peningkatan sebesar 5,14%, mencapai $1,09 triliun pada bulan Februari. Ini merupakan volume perdagangan tertinggi untuk stablecoin di bursa terpusat (CEX) sejak Desember 2021.
Baca Juga: 7 Stablecoin Terpopuler Saat Ini, USDC Urutan Keberapa?
Apa yang Menyebabkan Lonjakan Ini?
Beberapa faktor berkontribusi pada lonjakan suplai stablecoin ini. Pertama, permintaan yang meningkat dari aktivitas perdagangan di bursa terpusat dan aplikasi terdesentralisasi, terutama saat Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru. Kedua, adopsi yang meningkat dari stablecoin di berbagai platform dan jaringan blockchain, yang memperluas penggunaannya di luar sekadar alat perdagangan.
Kesimpulan
Lonjakan suplai stablecoin menjadi lebih dari $150 miliar bukan hanya sebuah angka, tetapi juga cerminan dari dinamika pasar crypto yang terus berkembang. Dengan pemain utama dan pendatang baru yang terus memperluas kehadiran mereka, pasar stablecoin menjanjikan lebih banyak inovasi dan integrasi dalam ekosistem crypto. Apakah ini awal dari era baru dalam stabilitas dan likuiditas pasar crypto?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- BeInCrypto. Stablecoin Supply Soars to $150 Billion, Up $20 Billion Since January. Diakses tanggal 1 April 2024.
- CoinMarketCap. Guest Post by BeInCrypto: Stablecoin Supply Soars to $150 Billion, Up $20 Billion Since January. Diakses tanggal 1 April 2024
- Featured Image: PYMNTS