Ledakan Pengguna Baru: Dompet NEAR Protocol di Telegram Capai 1 Juta dalam 10 Hari!

author:

Array

Ledakan Pengguna Baru: Dompet NEAR Protocol di Telegram Capai 1 Juta dalam 10 Hari!

Dalam sebuah gebrakan yang menarik perhatian dunia crypto, NEAR Protocol telah mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 1 juta pengguna Telegram yang membuat dompet HERE dalam waktu hanya sepuluh hari.

Inovasi ini tidak hanya menandai pertumbuhan pesat dalam adopsi crypto tetapi juga menunjukkan potensi besar integrasi blockchain dengan platform media sosial.

“HERE”: Revolusi Dompet Crypto di Telegram

here wallet near
Sumber: X

Dompet HERE, yang dirancang khusus untuk NEAR Protocol, memungkinkan pengguna untuk melakukan staking dan menukar cryptocurrency favorit mereka menggunakan agregator DEX terintegrasi.

Baca juga: Heboh! NEAR Foundation Pangkas 40% Karyawan

Investor crypto juga dapat menjelajahi non-fungible token (NFT) dari dompet HERE mereka. Dengan integrasi terbaru, setiap pengguna Telegram kini dapat membuat alamat dompet NEAR unik dalam aplikasi media sosial.

Menurut postingan di akun resmi X mereka, dompet Telegram NEAR kini menjadi aplikasi Web3 paling populer. Dalam 48 jam terakhir saja, lebih dari 300.000 dompet baru telah dibuat, menurut postingan tersebut. Ini menandai langkah signifikan menuju masa depan di mana mengelola dan mengembangkan portofolio crypto dapat diakses oleh semua orang.

Antusiasme Crypto di Telegram Terus Berkobar

Telegram Perbolehkan Penggunanya Transfer Tether (USDT)
Sumber: Wired

Telegram telah mendukung cryptocurrency sejak awal. Tahun lalu, aplikasi perpesanan ini meluncurkan dompet crypto asli bekerja sama dengan The Open Network (TON). Berbeda dengan dompet HERE yang merupakan opsi dompet kustodial, Telegram mengontrol kunci pribadi dompet tersebut.

Aplikasi dompet berfungsi seperti kebanyakan aplikasi dompet seluler. Pengguna dapat mengirim dan menerima cryptocurrency serta membeli aset digital melalui pasar peer-to-peer (P2P) atau kartu bank. Konsep crypto lain yang mendapatkan popularitas di Telegram adalah bot perdagangan.

Bot perdagangan Telegram mengotomatiskan proses perdagangan untuk investor, menawarkan opsi yang ramah pengguna dan nyaman untuk membeli cryptocurrency.

Baca juga: Revolusi Telegram dengan Mini Apps di Ekosistem Web3

Rencana Pertumbuhan Web3 Terus Berlanjut Meski Ada Hambatan Awal

Meskipun pencapaian ini merupakan bagian dari rencana super oleh CEO Telegram untuk memperluas aplikasi sosial menjadi ekosistem Web3 mega, pertumbuhannya tidak mudah. Beberapa tahun yang lalu, Telegram meninggalkan proyek TON-nya setelah gugatan miliaran dolar dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

SEC telah menuntut Telegram karena mengumpulkan $1,7 miliar melalui token yang disebut Gram melalui penawaran koin awal pada tahun 2019.

SEC mengklaim bahwa aplikasi perpesanan tersebut telah mengumpulkan dana dari investor menggunakan sekuritas yang tidak terdaftar. Telegram didenda dan diperintahkan untuk mengembalikan modal investor.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

*Featured Image: X

Array