Korea Utara Raih Rekor Jumlah Pencurian Crypto Tertinggi di Tahun 2022 Menurut Laporan PBB
Korea Utara telah mencuri jumlah rekor aset crypto pada tahun 2022, menurut laporan PBB yang diperoleh oleh Nikkei Asia.
Laporan dari panel Dewan Keamanan PBB mengungkapkan bahwa aktor Korea Utara menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mengakses jaringan digital yang terlibat dalam keuangan siber dan mencuri informasi berharga, termasuk untuk program senjata.
Ini menyebabkan nilai aset crypto yang dicuri oleh Korea Utara pada tahun 2022 lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
Apa yang Terjadi?
ABC News melaporkan bahwa pada Maret 2022, seorang insinyur perangkat lunak senior di sebuah perusahaan game di Singapura menerima tawaran pekerjaan palsu.
Setelah mengklik tautan dalam tawaran tersebut, peretas Korea Utara mendapatkan akses ke kunci pribadi perusahaan, yang merupakan kode akses untuk akun crypto perusahaan tersebut. Mereka berhasil mencuri sekitar $600 juta dalam crypto, salah satu pencurian terbesar dalam sejarah.
Baca Juga: Korea Selatan Berupaya Bekukan Aset Crypto Korea Utara: Langkah Strategis Melawan Pencurian Digital?
Sanksi internasional telah memotong kemampuan Korea Utara untuk mengimpor dan mengekspor barang, mendorong negara tersebut untuk menjalankan berbagai skema untuk mendapatkan akses ke mata uang asing.
Namun, mereka menemukan bahwa tidak ada yang sebanding dengan mencuri crypto. Pada tahun lalu, pencurian crypto menjadi bentuk utama pendapatan mata uang asing Korea Utara.
Pencurian Crypto Cara Paling Menguntungkan Negara?
Selain mencuri crypto, Korea Utara juga terlibat dalam perdagangan batu bara ilegal dan penyelundupan barang melalui kedutaan besar mereka. Namun, pencurian crypto dianggap sebagai cara paling menguntungkan bagi negara tersebut untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar.
Pada tahun 2022, geng peretas Korea Utara bertanggung jawab atas setengah dari semua pencurian crypto. Hasil curian mereka mencapai $US1,65 miliar, lebih dari tiga kali jumlah yang dihasilkan secara global dari ransomware tahun lalu. Ini hampir dua kali lipat dari jumlah yang mereka hasilkan dari semua ekspor lainnya.
Baca Juga: Lazarus Group dari Korea Utara: Ancaman Siber yang Mencuri $1,7 Miliar dalam Crypto!
Laporan ini menyoroti bagaimana Korea Utara telah berhasil menghindari sanksi internasional dan mengumpulkan dana melalui kegiatan siber yang canggih. Saat ini, belum ada rencana konkret untuk menghentikan aktivitas ini, dengan bursa crypto yang masih tidak diatur dan rentan terhadap pencurian.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- ABC News. North Korea was floundering under sanctions. Now it’s making billions from stolen cryptocurrency. Diakses 3 Januari 2024.
- Nikkei Asia. North Korea stole record amount of crypto in 2022: U.N. report. Diakses 3 Januari 2024.