Korea Selatan Berupaya Bekukan Aset Crypto Korea Utara: Langkah Strategis Melawan Pencurian Digital?

Array

Korea Selatan Berupaya Bekukan Aset Crypto Korea Utara: Langkah Strategis Melawan Pencurian Digital?


Korea Selatan sedang mempersiapkan langkah besar untuk menangkal ancaman digital dari tetangganya di utara. Pemerintah Korea Selatan berencana mengajukan rancangan undang-undang yang akan memantau dan membekukan aset crypto Korea Utara yang diduga digunakan untuk mendanai program senjata ilegal. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Menghentikan Pendanaan Ilegal Melalui Crypto

menghentikan pendanaan ilegal melalui crypto
Sumber: The Motley Fool

Dilansir dari Cointelegraph, setelah sepuluh bulan diskusi intens, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan rencana untuk RUU baru yang lebih kuat dari versi sebelumnya.

RUU yang direvisi ini mencakup taktik khusus untuk “melacak dan menetralisir” crypto yang dicuri oleh Korea Utara melalui serangan siber.

Selain itu, RUU ini menekankan perlunya strategi untuk meningkatkan keamanan nasional Korea Selatan, terutama dalam menghadapi ancaman pencurian digital oleh Korea Utara.

Baca Juga: Terima Dana Rp149 Miliar, Alchemy Pay Tertarik Adopsi Crypto Korea Selatan

Penguatan Keamanan Siber Nasional Korea Selatan

Selain RUU tersebut, Korea Selatan juga meningkatkan upaya keamanan siber dengan pembentukan komite keamanan siber nasional yang diawasi langsung oleh presiden.

Komite ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan Korea Selatan terhadap upaya peretasan internasional yang semakin kompleks.

Kepala Kantor Keamanan Nasional akan memimpin komite ini, dengan Direktur Layanan Intelijen Nasional sebagai anggota kunci.

Baca Juga: Semakin Maju, RUU Regulasi Crypto Korea Selatan Lolos Tahap Pertama. Selanjutnya Apa?

Dampak Pencurian Digital oleh Korea Utara

Diperkirakan Korea Utara mencuri sekitar $1,28 miliar dalam Bitcoin dan Ethereum hanya pada tahun 2022.

FBI telah mengidentifikasi enam dompet Bitcoin dengan nilai sekitar $40 juta yang terkait dengan kelompok peretas Korea Utara, Lazarus.

Penelitian baru menunjukkan bahwa hingga setengah dari pengembangan rudal Korea Utara dibiayai oleh kejahatan siber, termasuk pencurian mata uang digital.

Langkah Korea Selatan dalam menangani ancaman siber dari Korea Utara menunjukkan keseriusan negara ini dalam melindungi keamanan digitalnya. Dengan RUU dan upaya lainnya, dunia menunggu untuk melihat bagaimana tindakan ini dapat mengurangi risiko dan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array