Kontroversi Rocket League: Komunitas Marah atas Larangan Perdagangan Item!
Psyonix, pengembang di balik game populer Rocket League, menghadapi gelombang kemarahan setelah mengumumkan penghentian fitur perdagangan item antar pemain. Keputusan ini diambil untuk menyelaraskan game dengan kebijakan Epic Games, namun telah menimbulkan kontroversi di kalangan komunitas. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Mengapa Psyonix Menghentikan Perdagangan Item?
Psyonix mengumumkan bahwa perdagangan item antar pemain akan dihentikan pada 5 Desember 2023. Keputusan ini diambil untuk mematuhi kebijakan Epic Games mengenai toko item.
Meskipun perdagangan item telah lama menjadi bagian dari EULA dan TOS Rocket League, komunitas telah membangun ekonomi berbasis item di luar game melalui situs seperti Rocket League Garage.
Psyonix kini menganggap komunitas seperti Rocket League Garage, yang memiliki lebih dari 5 juta pengguna terdaftar, sebagai “penipuan”.
Baca Juga: Terobosan Baru, Line Next Luncurkan Game “Sweet Monster Guardians” Berbasis Web3 dan NFT!
Reaksi Komunitas dan Petisi Change.org
Pengumuman ini memicu reaksi negatif dari komunitas, dengan banyak pemain yang merasa kecewa dan merasa dikhianati oleh keputusan tersebut.
Sebagai bentuk protes, pemain telah membuat petisi di Change.org, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 11.200 tanda tangan dalam waktu singkat.
Kritik terhadap Psyonix dan Epic Games semakin meningkat, terutama karena beberapa pemain telah menginvestasikan ribuan dolar untuk mendapatkan item langka melalui kredit in-game.
Baca Juga: Konten AI dalam Dunia Game, Bagaimana Reaksi Epic Games dan Steam?
Dampak Jangka Panjang dan Implikasi untuk Ekosistem Game
Dengan penghentian perdagangan item, pemain yang ingin mendapatkan item tertentu tidak memiliki pilihan lain selain membelinya dari toko item atau melewatkannya.
Psyonix berpendapat bahwa penghentian perdagangan akan memungkinkan Rocket League untuk melakukan promosi lintas dengan platform Epic Games lainnya yang mendukung fitur pembelian lintas.
Namun, ada kekhawatiran bahwa keputusan ini dapat merusak komunitas Rocket League dan mengurangi jumlah pemain aktif dalam jangka panjang.
Keputusan Psyonix untuk menghentikan perdagangan item di Rocket League telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang masa depan game dan bagaimana komunitas akan bereaksi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- COGconnected. Rocket League Item Trading Ban Outrage. Diakses tanggal 15 Oktober 2023.
- NFT News Today. Psyonix Faces Backlash for Terminating In-Game Trading in Rocket League. Diakses tanggal 15 Oktober 2023.
- Yahoo Finance. Epic Games & Psyonix Earn Backlash. Diakses tanggal 15 Oktober 2023.