OpenAI dan Microsoft Berkolaborasi untuk Mencegah Serangan Cyber Terkait Negara

author:

Array

OpenAI dan Microsoft Berkolaborasi untuk Mencegah Serangan Cyber Terkait Negara

Dunia keamanan siber kembali digemparkan dengan kabar terbaru. OpenAI dan Microsoft, perusahaan pengembang chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, baru-baru ini melaporkan adanya lima serangan siber yang melibatkan penggunaan ChatGPT.

Serangan-serangan ini diduga kuat dilakukan oleh aktor-aktor jahat yang terkait dengan negara.

Upaya Kolaborasi OpenAI dan Microsoft

OpenAI dan Microsoft telah bekerja sama untuk mencegah serangan siber yang terkait dengan aktor-aktor jahat yang disponsori negara.

Baca juga: Google Luncurkan Program AI Senilai 25 Juta Euro untuk Eropa!

Melalui pemantauan yang dilakukan oleh Microsoft Threat Intelligence Center, terungkap bahwa kelompok peretas yang terkait dengan intelijen militer Rusia, Garda Revolusi Iran, serta pemerintah Tiongkok dan Korea Utara telah mencoba menggunakan model bahasa besar (LLM) AI dalam strategi peretasan mereka.

LLM memanfaatkan kumpulan data teks yang sangat besar untuk menghasilkan respons yang terdengar seperti manusia.

Dalam kasus ini, para peretas mencoba menggunakan ChatGPT-4 untuk berbagai keperluan, seperti meneliti perusahaan dan alat keamanan siber, men-debug kode, membuat skrip, melakukan kampanye phishing, menerjemahkan dokumen teknis, menghindari deteksi malware, serta mempelajari teknologi komunikasi satelit dan radar.

Aksi Peretasan yang Terdeteksi

kolaborasi openai dan microsoft
Sumber: X

OpenAI melaporkan bahwa lima serangan siber yang berhasil dicegah berasal dari dua kelompok yang terkait dengan Tiongkok, yaitu Charcoal Typhoon dan Salmon Typhoon.

Serangan lainnya dikaitkan dengan Iran melalui Crimson Sandstorm, Korea Utara melalui Emerald Sleet, dan Rusia melalui Forest Blizzard.

Kelompok-kelompok ini mencoba menggunakan ChatGPT-4 untuk berbagai keperluan, seperti meneliti perusahaan dan alat keamanan siber, men-debug kode, membuat skrip, melakukan kampanye phishing, menerjemahkan dokumen teknis, menghindari deteksi malware, serta mempelajari teknologi komunikasi satelit dan radar. Akun-akun yang terdeteksi terlibat dalam aktivitas jahat tersebut telah dinonaktifkan.

Baca juga: OpenAI Mengembangkan Agen AI yang Lebih Canggih dari ChatGPT, Bakal Seperti Apa?

Tantangan dalam Mencegah Penyalahgunaan AI

Meskipun OpenAI berhasil mencegah serangan siber yang melibatkan ChatGPT-4, perusahaan tersebut mengakui adanya tantangan dalam menghindari setiap penyalahgunaan program-programnya.

OpenAI telah memberlakukan larangan menyeluruh terhadap kelompok peretas yang didukung negara untuk menggunakan produk-produk AI-nya. Namun, perusahaan menyadari bahwa masih ada kemungkinan terjadinya penyalahgunaan lainnya yang sulit dideteksi.

Microsoft dan OpenAI menyerukan kepada komunitas keamanan siber untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman baru ini. Kedua perusahaan berkomitmen untuk terus memantau dan memblokir setiap upaya penyalahgunaan AI dalam serangan siber.

Secara keseluruhan, penggunaan AI dalam serangan siber menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai. Kolaborasi antara OpenAI dan Microsoft dalam mencegah serangan siber yang melibatkan ChatGPT-4 menunjukkan pentingnya kerja sama antara perusahaan teknologi dan pemerintah dalam melindungi keamanan siber global.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

*Featured Image: Entrepreneur

Array