Gandeng Quantum Temple, Indonesia Bakal Buat NFT Untuk Warisan Budaya. Ini Kata Kemenparekraf!
Ketika berbicara tentang blockchain dan warisan budaya, salah satu startup NFT milik Linda Adami adalah jawabannya. Disebut Quantum Temple, startup NFT tersebut bertujuan untuk menjembatani dunia pelestarian budaya, warisan, dan arkeologi, bersama dengan teknologi blockchain dan pariwisata berkelanjutan.
Sejauh ini proyek tersebut telah mengumpulkan dana sebesar $2 juta dalam bentuk pendanaan awal, yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan blockchain di Bali.
Pada pertengahan Februari 2023, Quantum mengumumkan kemitraan dengan Kementerian Pariwisata Indonesia, untuk memproduksi serangkaian NFT bersama-sama, bekerja sama dengan pembuat film lokal dan antropolog budaya, seniman, dan kurator.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Mengapa Quantum Temple Pilih Bali Untuk Berkolaborasi?
Menurut laporan Pariwisata Dunia PBB, hanya sekitar $5 dari setiap $100 yang dibelanjakan oleh turis di negara maju yang kembali ke perekonomian negara berkembang. Pasalnya, itu adalah poin penting bagi Adami.
Di destinasi seperti Bali, di mana perusahaan multinasional mengoperasikan sebagian besar infrastruktur pariwisata, dana yang masuk diekstraksi hampir secepat mereka tiba.
Baca Juga: Galang Dana Buat Ukraina, Parlemen Inggris Luncurkan NFT ‘From Ukraine with Love’
Dengan memanfaatkan nilai-nilai Web3, Adami berharap Quantum dapat menjembatani dunia crypto dan pelestarian material budaya kuno dan bersejarah yang berbeda.
Pada tanggal 24 Februari 2023, sebuah perayaan budaya diadakan di Pura Tirta Empul Bali untuk memperingati kemitraan ini.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, Quantum Temple akan menawarkan platform bagi seniman budaya lokal, musisi, dan kreatif di Indonesia untuk memamerkan karya-karya mereka di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi NFT.
Indonesia Bertujuan Jadi Pusat Seni dan Teknologi Berbasis NFT
Quantum Temple juga meluncurkan koleksi ‘Paths to Alangö NFT Collection’, yang menampilkan rekaman audio dan visual yang merekam tarian tradisional, artefak, dan ritual.
Selama event tersebut, Muhammad Neil El Himam, Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, mengungkapkan optimismenya dalam mempromosikan dan mendukung pertumbuhan industri kreatif Indonesia serta menjadikan negara ini sebagai pusat seni dan teknologi berbasis NFT.
Baca Juga: 52% Komunitas Crypto Anggap NFT Menguntungkan, Kok Bisa?
“Kami bekerja keras untuk mencapai tujuan pertumbuhan dan perluasan budaya. Kami menggunakan solusi blockchain modern untuk melestarikan barang dan pengalaman bersejarah dan berbagi budaya kami dengan dunia. Kami berharap dapat menarik lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan fisik kami,” ujar Himam, dikutip dari Cryptoslate, Kamis (2/3/2023).
“Quantum Temple adalah proyek nyata yang benar-benar memberikan dampak sosial yang nyata secara transparan,” kata Adami tentang keputusannya untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan lokal, mulai dari kelompok masyarakat hingga lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas pariwisata.
“Apa yang kami bangun adalah infrastruktur web end-to-end untuk memberdayakan pelestarian warisan budaya,” tambah Adami.
Referensi:
- Cryptoslate. Quantum Temple enters NFT partnership with Indonesian Ministry of Tourism. Diakses tanggal: 2 Maret 2023
- UNWTO. Global Report on Adventure Tourism. Diakses tanggal: 2 Maret 2023
- Global News Wire. Quantum Temple Collaborates with Indonesia’s Ministry of Tourism and Creative Economy on Blockchain. Diakses tanggal: 2 Maret 2023