Kenaikan Biaya Kripto di Nigeria: Undangan Bagi ‘Pemain Besar’ Kripto!
Jakarta, Pintu News – Nigeria, negara dengan pasar kripto P2P terbesar di dunia, tengah menghadapi tantangan regulasi baru yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekosistem kripto di negara tersebut. Namun, di tengah tantangan ini, CEO NoOnes, Ray Youssef, tetap optimis tentang peluang Nigeria untuk mempertahankan posisinya dalam ekosistem kripto. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Kenaikan Biaya Registrasi Kripto
Baru-baru ini, Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria (SEC) mengusulkan amandemen aturan yang mengatur platform yang menawarkan layanan kripto. Salah satu perubahan yang diusulkan adalah kenaikan biaya pendaftaran untuk bursa kripto dari 30 juta naira ($18.620) menjadi 150 juta naira ($93.000).
Menurut Ray Youssef, kenaikan biaya ini merupakan undangan bagi “pemain besar” kripto seperti Coinbase dan perusahaan besar lainnya untuk beroperasi di pasar Nigeria. Pemerintah Nigeria bertujuan untuk membatasi layanan P2P untuk mengatasi tantangan valuta asing, dan bursa yang bersedia melepaskan dukungan P2P dapat beroperasi dengan lancar di Nigeria.
Baca Juga: Krisis atau Kesempatan? Naira Nigeria Merosot, Ini Faktor Utamanya!
Tantangan Bagi Bursa Kripto
Namun, strategi ini bertentangan dengan preferensi kuat pasar kripto Nigeria untuk perdagangan P2P, yang menjadi kendala besar bagi bursa. Meskipun demikian, Youssef tetap optimis tentang peluang Nigeria untuk mempertahankan posisinya dalam ekosistem kripto meskipun ada tantangan regulasi baru-baru ini.
Youssef mengatakan pemerintah dapat memanfaatkan banyaknya pedagang P2P di Nigeria sebagai aset dan memperlakukan pemangku kepentingan kripto sebagai sekutu untuk memahami bagaimana menggunakan kripto untuk keuntungan ekonomi negara.
Baca Juga: Harga Bitcoin di Nigeria Lebih Tinggi 60% Dibanding Harga Pasaran. Kok Bisa?
Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Industri Kripto
Nigeria saat ini merupakan pasar kripto P2P terbesar di dunia, yang muncul setelah Bank Sentral Nigeria melarang lembaga membeli dan menjual kripto pada tahun 2021. Pada bulan Desember 2023, pemerintah Nigeria mencabut larangan kripto tahun 2021, yang memungkinkan bursa kripto untuk mengajukan lisensi di Nigeria.
Mengomentari kemitraan baru-baru ini antara Gluwa dan pemerintah Nigeria untuk meningkatkan adopsi mata uang digital bank sentral (CBDC) negara itu, eNaira, Youssef mengatakan pemerintah dapat mengambil pendekatan berbeda ketika memperkenalkan CBDC dengan memanfaatkannya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, memberikan kredit kepada calon pengusaha, dan mendorong generasi muda untuk menerimanya.
Kesimpulan
Pemerintah Nigeria sering berselisih dengan bursa mata uang kripto. Binance menghentikan operasinya menggunakan naira pada tanggal 8 Maret setelah kritik pemerintah Nigeria terhadap bursa kripto yang menunjuknya pada bulan Februari. Pada bulan Agustus 2022, Nigeria dinobatkan sebagai negara paling terobsesi dengan kripto di dunia berdasarkan jumlah pencarian Google untuk “mata uang kripto” atau “beli kripto.”
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Nigerian Crypto Fee Hike Spurs VC Interest Amid P2P Regulatory Hurdles. Diakses pada tanggal 25 Maret 2024
- Featured Image: Generated by AI