Kejelasan Regulasi di Timur Tengah Mendorong Pertumbuhan Industri Crypto!
Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab, Dubai, dan Bahrain, kini menjadi magnet bagi pertumbuhan industri crypto global. Dengan regulasi yang progresif dan inklusif, wilayah ini berhasil menarik perusahaan dan bursa crypto besar untuk berinvestasi dan berkembang.
Regulasi Progresif: Kunci Sukses Timur Tengah
Alex Chehade, General Manager Binance FZE di Dubai, mengungkapkan bahwa regulasi progresif di wilayah ini menjadi daya tarik utama bagi startup dan pemain industri yang sudah mapan.
Baca juga: Inggris Dominasi Pasar Crypto di Eropa, Transaksi Capai $252 Miliar
Menurutnya, regulator di wilayah lain belum sepenuhnya memahami atau meluangkan waktu untuk mempelajari lanskap crypto, atau mungkin tidak memiliki “bandwidth” untuk mulai mengatur sektor ini. Chehade menambahkan, bisnis membutuhkan kepastian untuk membuat rencana jangka panjang, dan parameter regulasi yang ada di yurisdiksi ini memfasilitasi proses tersebut.
Binance FZE, yang telah beroperasi sebagai bursa yang diatur di Dubai selama satu setengah tahun, kini memiliki sekitar 600 karyawan dan berkomitmen untuk terus mendorong industri ini.
Apa yang Mendorong Pertumbuhan Industri Web3 di Timur Tengah?
Mengutip laporan Cointelegraph, Chehade menyoroti peran Binance sebagai pendorong bagi perusahaan dan startup Web3 untuk berdiri di wilayah ini. Dengan lebih dari 600 karyawan, Binance berperan penting dalam membangun ekosistem crypto di Dubai.
Menurut penelitian dari firma analisis blockchain Chainalysis, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) adalah pasar crypto dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Volume transaksi di wilayah ini menunjukkan pengguna menerima $566 miliar dalam crypto antara Juli 2021 dan Juni 2022.
Baca juga: Arab Saudi dan China Berkolaborasi dalam Sistem AI Berbasis Bahasa Arab
Visi Masa Depan Industri Crypto di Timur Tengah
Akshay Chopra, Wakil Presiden dan Kepala Inovasi dan Desain Visa, juga menegaskan pandangan Chehade tentang pandangan regulasi progresif di wilayah ini. Sebagai anggota dewan Asosiasi Fintech MENA, Chopra menyoroti pandangan “ke depan dan inklusif terhadap solusi blockchain dan crypto” sebagai penggerak utama pertumbuhan sektor ini di wilayah tersebut.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Cointelegraph di KTT Blockchain Economy Dubai, Akshay Chopra, wakil presiden dan kepala inovasi dan desain Visa, menggemakan sentimen Chehade mengenai pandangan regulasi progresif di kawasan ini.
“Regulator benar-benar melihat ke depan dan bekerja sama dengan komunitas blockchain lokal, institusi, startup, pengusaha untuk menghasilkan perspektif yang sangat inklusif tentang apa yang akan terjadi di masa depan dan bagaimana kita dapat diposisikan dengan baik sebagai pasar dan sebagai regulator.”
Dengan regulasi yang progresif dan inklusif, Timur Tengah berhasil menarik perusahaan dan bursa crypto besar untuk berinvestasi dan berkembang. Dengan pertumbuhan yang pesat, wilayah ini berpotensi menjadi pusat global industri crypto di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coinpedia. Middle East Regulatory Clarity Boosts Crypto Industry Growth, Says Binance FZE Chief. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023
- Cointelegraph. Middle East Regulatory Clarity Drives Crypto Industry Growth, Binance FZE Head. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023
- Cryptotimes. Regulatory Clarity Boosts Crypto Growth in Middle East. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023