Nah Loh! Iran Kembalikan 150.000 Mining Rig Sitaan ke Penambang Bitcoin! Sinyal Dukungan Terhadap Crypto?
Putusan yudisial mengharuskan otoritas Iran untuk melepaskan 150.000 mining rig yang sebelumnya disita karena masalah energi. Mining rig merupakan peralatan khusus yang digunakan untuk melakukan proses penambangan crypto. Otoritas Iran tercatat telah menyita banyak peralatan penambangan crypto selama 2 tahun terakhir.
Bagaimana proses pengembalian peralatan penambangan crypto ini berlangsung dan apa dampaknya pada perkembangan industri crypto di iran? Simak informasi selengkapnya seperti dilansir laman The Bit Times berikut ini.
Sebanyak 150.000 Mining Rig Dikembalikan Pemerintah Iran
Pemerintah Iran mengaku memiliki masalah kelangkaan energi listrik terutama selama musim dingin tiba. Hal ini membuat pemerintah Iran menyita peralatan pertambangan crypto, baik resmi maupun tidak, karena kekhawatiran akan kekurangan daya.
Kini, pengadilan Iran telah memerintahkan pelepasan peralatan penambangan crypto yang sebelumnya disita. Abdolmajid Eshtehadi, kepala Kementerian Urusan Ekonomi dan Keuangan Iran, mengatakan bahwa:
“Saat ini sekitar 150.000 peralatan penambangan crypto dipegang oleh OCSSOP (Organization for Collection and Sale of State-Owned Property) dan sebagian besar akan dikembalikan.”
Baca Juga: Raksasa Minyak Dunia Shell Berikan Pinjaman Rp7 Triliun dan Pendingin, Dukung Penambang Bitcoin
Namun, Eshtehadi meyakini bahwa peralatan penambangan crypto ini dapat menambah tekanan jaringan energi negara. Oleh karena itu, ia menyarankan agar perusahaan pembangkit dan transmisi Iran bernama TAVANIR untuk mengusulkan rencana penggunaan hardware yang dapat membantu menghindari tekanan sistem jaringan negara.
Iran Kini Menyumbang 0,2% Tingkat Hash Rate Bitcoin Global
Sebelumnya pada Juni 2022, Iran harus memotong pasokan listrik untuk perusahaan pertambangan crypto legal karena konsumsi listrik negara tersebut mencatat rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 62.500 megawatt (MW).
Pada saat itu, Iran yang umumnya menyumbang 0,12% dari tingkat hash Bitcoin global, telah mengalami peningkatan hash rate Bitcoin global menjadi 0,2% seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas.
Kekhawatiran kelangkaan energi Iran tersebut membuat pemerintah Iran mempertimbangkan undang-undang baru-baru yang mengenakan denda bagi penggunaan energi bersubsidi ilegal dalam penambangan crypto.
Jumlah hash rate Bitcoin Iran masih terbilang rendah dibandingkan beberapa negara penambang Bitcoin lainnya seperti Kazakhstan. Dilansir dari CoinTelegraph, pada Januari 2022, Kazakhstan berkontribusi sebesar 13,22% dari total hash rate Bitcoin, berada tepat di bawah Amerika Serikat (37,84%) dan China (21,11%),
Selama lebih dari setahun, Kazakhstan, telah mempertahankan posisinya sebagai kontributor terbesar ketiga untuk mining Bitcoin (BTC) setelah melampaui Rusia pada Februari 2021 lalu. Mengapa Kazakhstan mampu melakukan penambangan Bitcoin secara masif? Simak informasi selengkapnya mengenai Kazakhstan Tempati Urutan ke-3 Sebagai Negara Mining Bitcoin Terbesar di Dunia di sini.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Arijit Sarkar. Iran court orders the release of seized crypto mining equipment. Diakses tanggal: 04-01-23
- Evan Walker. Iran court orders the release of seized crypto mining equipment. Diakses tanggal: 04-01-23
- Lubomir Tassev. Iran Returns Seized Crypto Mining Equipment to Miners. Diakses tanggal: 04-01-23