Heboh! Aplikasi GPT-4 BabyAGI dan AutoGPT Ramai Dibicarakan Komunitas Crypto, Kenapa?

author:

Array

Heboh! Aplikasi GPT-4 BabyAGI dan AutoGPT Ramai Dibicarakan Komunitas Crypto, Kenapa?

Setelah sempat heboh akan peluncuran GPT-4 pada awal bulan Maret 2023 lalu, kini para komunitas crypto dikabarkan semakin bersemangat dengan adanya prospek yang mengotomatiskan perdagangan mereka melalui teknologi masa depan yang dibangun dengan API GPT-4.

Kira-kira, seperti apa ya? Simak selengkapnya di bawah ini!

Mengenal BabyAGI dan AutoGPT

Mengutip dari Cointelegraph (12/4/23), baru-baru ini serentetan aplikasi yang dibangun di atas API GPT-4 OpenAI membuat komunitas crypto heboh dengan desain yang mengarah pada pengembangan bot perdagangan mata uang crypto, yang sepenuhnya otonom dan dapat mengoreksi diri sendiri.

Dua aplikasi terbaru yang dinamai “BabyAGI” dan “AutoGPT”, telah mendapat perhatian khusus, dengan banyak pengguna yang mencoba membangun aplikasi perdagangan crypto di atasnya.

Lebih lanjut, ide besar di balik kedua aplikasi tersebut melibatkan manajemen tugas untuk GPT-4. Saat ini, GPT-4 diyakini unggul dalam pemrosesan bahasa alami, karena terlihat dari kegunaan yang dapat dibuktikan dari interface ChatGPT. Meski begitu, GPT-4 belum bisa mengingat informasi secara spesifik.

mengenal babyAGI dan AutoGPT
Sumber: Twitter

Berdasarkan percakapan yang terjadi dalam sebuah cuitan, akun ValleyUnder membagikan pengalamannya dalam menggunakan AutoGPT guna menggabungkan indikator terbaik untuk perdagangan crypto.

Kekurangan API GPT

Berdasarkan laporan Cointelegraph, aplikasi yang dibangun di atas API GPT ini pada dasarnya terbatas pada penggunaan satu sesi, yang berarti model tidak dapat mengingat informasi dari interaksi sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan jumlah data, disebut sebagai jumlah “token”, yang dibutuhkan oleh setiap kueri, serta kecenderungan GPT untuk berhalusinasi, sebuah masalah yang dapat terjadi ketika jumlah token meningkat.

Pada dasarnya, pengguna dapat memulai dengan catatan kosong atau tanpa data apapun setiap kali mereka melakukan kueri pada mesin. Dalam hal membangun aplikasi perdagangan crypto yang mampu mengoreksi diri sendiri dan analisis historiografi yang menyesuaikan dengan kondisi pasar real-time, bot yang paling kuat yang dibangun di atas API GPT masih memerlukan pengawasan dari manusia secara intensif.

Artinya, meskipun teknologi GPT dapat membantu dalam memproses informasi dan menganalisis tren pasar, tetapi bot ini masih memerlukan pengawasan manusia untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dalam perdagangan crypto secara otomatis.

Baca juga: Raksasa Teknologi Alibaba Persiapkan AI Pesaing ChatGPT, Bakal Seperti Apa?

Implementasi GPT-4 untuk Crypto

Meski masih memiliki beberapa kekurangan, beberapa pengembang yang cerdas mungkin telah menemukan metode potensial untuk menghindari keterbatasan yang ada dengan membangun aplikasi yang memanfaatkan kemampuan GPT untuk menghasilkan kode dan terhubung ke sumber eksternal.

Dari sekian banyak bot perdagangan, tujuan dari aplikasi khusus tertentu terlihat lebih dari sekadar mengotomatiskan agregasi berita crypto atau mengajari agen pembelajaran mesin cara mengenali penurunan.

AutoGPT, misalnya, menggunakan GPT-4 untuk menghasilkan kode dan kemudian mengeksploitasi GPT-3.5 untuk menciptakan apa yang tampak seperti ruang memori buatan virtual, tempat informasi digabungkan dan dipindah-pindahkan di antara keduanya.

Upaya lain, BabyAGI, menggabungkan GPT-4 dengan LangChain, sebuah kerangka kerja pengkodean, dan Pinecone, sebuah basis data vektor, untuk mengurung agen-agen baru untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks tanpa kehilangan fokus pada tujuan awal.

Baca juga: Dolar AS Kehilangan Nilainya dalam 5 Tahun? Manajer Investasi Ini Rekomendasikan Bitcoin!

Lebih lanjut, kedua aplikasi tersebut dapat memiliki potensi yang berfungsi sebagai tulang punggung untuk aplikasi AI multi-agen yang mampu mengelola portofolio crypto dari atas ke bawah hanya berdasarkan permintaan bahasa yang sederhana.

Meskipun tampaknya tidak ada aplikasi yang secara khusus dirancang dengan mempertimbangkan pasar mata uang crypto, tim dari Cointelegraph telah melihat beberapa upaya di media sosial dan GitHub untuk mengadaptasi salah satu atau kedua aplikasi tersebut untuk perdagangan otonom.

Perkembangan teknologi AI memang tidak bisa dihindari, hal ini juga berlaku untuk DWF Labs, sebuah maket maker dan perusahaan investasi, yang terus menyuntikan dana ke beberapa crypto AI, termasuk CryptoGPT beberapa waktu lalu.

Mau tau lebih lanjut? Baca selengkapnya di Terima Dana Rp148 Miliar, CryptoGPT Bakal Kembangkan Proyek Teknologi AI Web3!


Referensi:

Array