Harga Bensin di AS Berpotensi Mencapai $4 per Galon: Apa Dampaknya?

Array

Harga Bensin di AS Berpotensi Mencapai $4 per Galon: Apa Dampaknya?

Dua sumber berita, Watcher Guru dan Barron’s, telah melaporkan bahwa harga bensin di AS berpotensi mencapai $4 per galon dalam waktu dekat, sebuah angka yang belum terlihat sejak musim panas 2022. Kenaikan ini diperkirakan akan terjadi menjelang pemilihan presiden AS, menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintahan Biden dan masyarakat luas.

Kenaikan Harga Minyak Mentah Memicu Kekhawatiran

Watcher Guru melaporkan bahwa kenaikan harga minyak mentah, yang telah menyentuh sekitar $80 per barel pada April tahun ini, menjadi penyebab utama kenaikan harga bensin. Ini merupakan level tertinggi yang dicapai harga minyak sejak tahun 2023.

Baca Juga: Pertarungan Hukum Tron vs SEC: Pertempuran atas Yurisdiksi dan Definisi Sekuritas

Kenaikan harga minyak ini mendorong harga bensin di pompa di seluruh AS, yang dapat menjadi topik penting dalam pemilihan presiden mendatang antara Joe Biden dan Donald Trump.

Prediksi Harga Bensin Menjelang Musim Panas

impor minyak
Sumber: Outlook India

Barron’s, mengutip strategi dari JPMorgan dan GasBuddy, juga memprediksi bahwa harga bensin di AS kemungkinan akan naik menjadi $4 per galon pada Mei, menjelang musim panas. Kenaikan ini diperkirakan akan menjadi yang tertinggi sejak musim panas 2022, menambah beban bagi konsumen AS yang sudah merasakan tekanan inflasi.

Dampak Potensial pada Inflasi dan Pemilihan Presiden

Kenaikan harga bensin yang signifikan dapat membahayakan inflasi, membuat pemerintahan Biden khawatir menjelang pemilihan. Harga bensin yang naik menjadi $4 per galon dalam beberapa bulan mendatang, seperti yang dikutip dari data baru AAA Automobile Club, dapat mengingatkan kembali pada era COVID-19 ketika harga bensin melebihi $4 dan mencapai puncaknya di $5.

Faktor Geopolitik dan Ekonomi

Konflik di Timur Tengah dan perang antara Rusia dan Ukraina juga mendorong harga minyak naik. Konflik Israel dan Palestina, bersama dengan gangguan perdagangan di Laut Merah, mendorong harga gas dan minyak naik.

Pemerintahan Biden harus bekerja lebih keras untuk mengendalikan harga bensin dalam enam bulan ke depan. Kegagalan dalam mengurangi harga dapat berdampak negatif pada prospek pemilihan kembali Biden, karena masyarakat AS tidak puas dengan kondisi ekonomi saat ini.

Penutup

Kenaikan harga bensin ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan AS dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, terutama menjelang pemilihan presiden yang sangat penting.

Inflasi, pemotongan pekerjaan, dan keamanan perbatasan termasuk dalam prioritas utama pemilih dalam pemilihan November ini, sehingga pemerintah perlu menyiapkan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Kontroversi Baru di Dunia Crypto: CEO Polygon Soroti Risiko Layer 3 bagi Ethereum!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array