Google Memperkenalkan “Lumiere”, Teknologi AI Pembuat Video dari Teks!
Google baru-baru ini mengumumkan sebuah inovasi yang akan mengubah cara kita melihat video. Dengan teknologi terbaru bernama Lumiere, kamu kini bisa mengubah teks dan gambar menjadi video AI yang realistis.
Lumiere tidak hanya menjanjikan kemudahan dalam mengedit video sesuai keinginan, tetapi juga membawa revolusi dalam pembuatan konten digital.
Transformasi Teks Menjadi Video
Lumiere, model difusi waktu-ruang terbaru dari Google, memungkinkan pengguna untuk mengubah teks atau gambar menjadi video yang tampak nyata. Teknologi ini menggunakan arsitektur Space-Time U-Net yang canggih, memproduksi seluruh durasi video dalam satu kali proses.
Baca juga: Google Siap Gempur Pasar Asia-Pasifik dengan Teknologi AI Generatif!
Kamu bisa memberikan deskripsi teks tentang apa yang ingin dilihat dalam video atau mengunggah gambar diam dengan petunjuk, dan Lumiere akan menghidupkannya dalam bentuk video dinamis.
Dengan kemampuan ini, Lumiere dianggap mirip dengan ChatGPT, tetapi untuk generasi video dari teks dan gambar, termasuk stilisasi, pengeditan, dan animasi. Dibandingkan dengan model pembuat video AI lainnya seperti Pika dan Runway, pendekatan Lumiere dalam mengolah data temporal untuk generasi video dianggap inovatif.
Pengguna di berbagai platform telah menyebut perkembangan ini sebagai “terobosan yang luar biasa” dan “teknologi paling mutakhir”.
Kemampuan dan Keterbatasan Lumiere
Lumiere mampu menghasilkan video berdurasi lima detik dengan “gerakan yang realistis, beragam, dan koheren”. Meskipun video yang dihasilkan beresolusi rendah, yaitu 1024×1024 piksel, pengguna dalam sebuah studi menyatakan preferensi mereka terhadap output Lumiere dibandingkan model sintesis video AI lainnya.
Google tidak menyebutkan sumber data yang digunakan untuk melatih Lumiere, yang menjadi topik panas dalam dunia AI dan hukum hak cipta. Kemampuan Lumiere tidak hanya terbatas pada generasi video dari teks, tetapi juga mengubah gambar diam menjadi video, menghasilkan video dengan gaya tertentu menggunakan gambar referensi, menerapkan pengeditan video yang konsisten menggunakan petunjuk teks, membuat cinemagraph dengan menganimasikan area tertentu dari gambar, dan menawarkan kemampuan inpainting video.
Implikasi Sosial dan Masa Depan
Dengan kemajuan teknologi ini, kita harus mempertimbangkan implikasi sosial dari alat sintesis video yang semakin canggih. Lumiere membuka kemungkinan untuk pembuatan deepfake yang menipu dengan sangat mudah di masa depan.
Para peneliti Google menyadari risiko penyalahgunaan teknologi ini untuk membuat konten palsu atau berbahaya dan menekankan pentingnya pengembangan alat untuk mendeteksi bias dan penggunaan jahat. Meskipun demikian, tujuan utama dari Lumiere adalah untuk memungkinkan pengguna pemula menghasilkan konten visual secara kreatif dan fleksibel.
Google belum memastikan kapan atau apakah Lumiere akan tersedia untuk umum, namun potensinya untuk mengubah cara kita membuat dan membagikan konten video sudah sangat jelas.
Secara keseluruhan, Lumiere dari Google menjanjikan era baru dalam pembuatan video AI, di mana kamu bisa mengubah teks dan gambar menjadi video realistis dengan mudah. Meskipun masih ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan teknologi ini, potensi kreatif yang ditawarkannya tidak bisa diabaikan.
Kita mungkin akan menyaksikan lebih banyak inovasi yang mengubah wajah media digital di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Ars Technica. Google’s latest AI video generator renders implausible situations for cute animals. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024
- Cointelegraph. Google Launches Lumiere Text-to-Video AI. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024
- VentureBeat. Google shows off Lumiere, a space-time diffusion model for realistic AI videos. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024