Laporan Terbaru Goldman Sachs, Investasi AI Bisa Mencapai $200 Miliar di Tahun 2025!
Menurut laporan baru oleh raksasa keuangan Goldman Sachs, investasi global dalam kecerdasan buatan (AI) dapat mencapai $200 miliar dalam waktu kurang dari dua tahun. Pertumbuhan ini dapat memberikan dorongan besar bagi ekonomi secara keseluruhan.
Investasi AI: Potensi dan Prediksi
Dalam laporan investasi yang diterbitkan pada tanggal 1 Agustus, ekonom Goldman Sachs, Joseph Briggs dan Devesh Kodnani, memprediksi bahwa AI dapat menarik investasi global hingga $200 miliar pada tahun 2025. Setengah dari investasi ini diharapkan berasal dari Amerika Serikat, yang akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.
Sementara ledakan teknologi masa lalu yang dipicu oleh pengenalan listrik dan komputer pribadi melihat pertumbuhan PDB sebesar 2%, ekonom Goldman memperkirakan bahwa AI dapat menyumbang hingga 4% dari PDB di Amerika Serikat dan 2,5% di negara-negara lain yang telah mulai berinvestasi besar-besaran dalam teknologi ini.
Baca juga: Survei Goldman Sachs: 26% Family Office Berinvestasi di Crypto!
Goldman Sachs mengaitkan sebagian besar peningkatan yang diharapkan ini dengan kemajuan pesat yang dibuat dalam AI generatif. Contoh paling terkenal dari teknologi AI generatif adalah chatbot OpenAI, ChatGPT, tetapi sub-sektor ini juga mencakup alat seperti perangkat lunak pembuat gambar Midourney dan generator teks-ke-pidato Eleven Labs.
Pentingnya Investasi dalam AI
“Generative AI memiliki potensi ekonomi yang luar biasa dan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja global lebih dari 1 poin persentase per tahun dalam dekade setelah penggunaan yang luas,” kata laporan tersebut.
Namun, manfaat produktif dari AI generatif ini datang dengan biaya, yaitu bahwa bisnis perlu mulai berinvestasi besar-besaran, dan segera.
“Untuk transformasi skala besar terjadi, bisnis perlu membuat investasi awal yang signifikan dalam modal fisik, digital, dan manusia untuk memperoleh dan menerapkan teknologi baru dan merombak proses bisnis,” kata laporan tersebut.
Goldman Sachs mencatat jumlah perusahaan yang telah menyebutkan atau mengintegrasikan AI, dengan 16% perusahaan Russell 3000 menyebutkan AI dalam panggilan laba mereka. Mengingat angka ini naik secara signifikan dari kurang dari 1% pada tahun 2016, bank tersebut mengatakan ini menempatkan Amerika di garis depan inovasi AI.
Baca juga: MicroStrategy Borong Bitcoin Lagi, Total Bitcoin-nya Capai Hingga 152.800 BTC!
Dampak Ekonomi AI
Dengan peningkatan investasi AI ini, Goldman Sachs memperkirakan investasi AI mendekati $100 miliar di AS dan $200 miliar secara global pada tahun 2025.
“Meskipun pertumbuhan sangat cepat, dampak PDB jangka pendek kemungkinan cukup sederhana mengingat saham AI yang sangat rendah saat ini dari PDB,” catat laporan tersebut.
Laporan McKinsey sebelumnya memperkirakan bahwa AI generatif sendiri bisa memompa $4,4 triliun ke dalam ekonomi global setiap tahun. Ini mencakup 15-40% dari total dampak ekonomi AI yang diproyeksikan hingga $15,7 triliun pada tahun 2030, menurut PriceWaterhouseCoopers.
Namun, peningkatan penggunaan AI dalam aktivitas ekonomi telah datang dengan serangkaian kekhawatiran, mulai dari masalah privasi hingga kekhawatiran tentang kemungkinan algoritma AI menggantikan pekerjaan manusia. Tetapi jika perkiraan saat ini menjadi kenyataan, kita baru saja melihat kekuatan ekonomi transformatif dari AI.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coin Desk. AI Investment Could Reach $200B Globally by 2025: Goldman Sachs. Diakses tanggal: 4 Agustus 2023
- Cointelegraph. AI boom to beat electricity and PCs, $200B investment by 2025: Goldman Sachs. Diakses tanggal: 4 Agustus 2023
- Decrypt. AI Investments Could Surge to $200 Billion Globally by 2025: Goldman Sachs. Diakses tanggal: 4 Agustus 2023