Gelombang Jual Bitcoin (BTC) Terbesar dalam 18 Bulan Terakhir, Apa yang Terjadi?
Dunia crypto baru-baru ini dikejutkan dengan penjualan Bitcoin yang mencapai puncaknya dalam 18 bulan terakhir. Dengan nilai jual yang mencapai $4 miliar dalam dua hari, pasar menunjukkan sinyal yang tidak biasa. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap pasar crypto secara keseluruhan? Mari kita ulas lebih dalam!
Penjualan Massal oleh Pemegang Jangka Pendek
Data terbaru dari firma analitik on-chain Glassnode menunjukkan bahwa pemegang jangka pendek (STHs) Bitcoin telah menjual lebih dari $2 miliar BTC pada 12 Desember saja.
Penjualan ini merupakan bagian dari reaksi pasar terhadap penurunan harga Bitcoin yang mendekati $40.000. Penjualan ini mencatatkan rekor tertinggi dalam 18 bulan terakhir, menunjukkan tingkat kepanikan yang tinggi di antara investor.
Pada 11 Desember, STHs mengirimkan $1,93 miliar BTC ke bursa, diikuti dengan $2,08 miliar pada hari berikutnya. Kedua hari tersebut menandai titik tertinggi dalam tekanan jual oleh STHs, dengan entitas yang mengalami keuntungan dan kerugian sama-sama bergabung dalam tren jual. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya investor yang merugi yang menjual, tetapi juga mereka yang masih mendapat keuntungan.
Baca Juga: Prediksi Bitcoin 2024: Harga BTC Bisa Capai Rp1,2 Miliar!
Prediksi Harga Bitcoin: Volatilitas Menjelang Pertemuan FOMC
Bitcoin mengalami fase volatilitas, terutama menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan pada 13 Desember. Analis memperkirakan bahwa keputusan FOMC akan sangat mempengaruhi harga Bitcoin. Jika suku bunga naik, ini bisa menekan harga Bitcoin, sedangkan jika suku bunga tetap, hal itu mungkin meningkatkan permintaan dan mendorong nilai Bitcoin.
Selain itu, Anthony Scaramucci dari Skybridge Capital memprediksi masa depan multi-triliun dolar untuk Bitcoin, menunjukkan keyakinan pada pertumbuhan Bitcoin terlepas dari keputusan SEC mengenai ETF Bitcoin. Prediksi harga Bitcoin yang ambisius ini menunjukkan optimisme yang kuat di antara beberapa investor terkemuka.
Baca Juga: Bitcoin: Antara Konsolidasi dan Peluang Keuntungan yang Menanti
BlackRock dan ETF Bitcoin: Akses Lebih Mudah bagi Bank
BlackRock telah merevisi aplikasi ETF Bitcoin spot mereka, memperkenalkan metode penebusan ‘prepay’ in-kind untuk memudahkan partisipasi institusi besar seperti JPMorgan dan Goldman Sachs.
Pendekatan inovatif ini memungkinkan peserta yang berwenang menggunakan uang tunai daripada crypto untuk membuat saham ETF baru, memudahkan bank untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Inisiatif BlackRock ini diharapkan dapat menarik bank-bank besar Wall Street dengan neraca triliunan dolar, sejalan dengan antisipasi peningkatan keterlibatan institusional. Keterlibatan ini bisa berdampak positif pada nilai Bitcoin seiring dengan meningkatnya adopsi. Keputusan SEC mengenai aplikasi BlackRock dijadwalkan pada 15 Januari.
Penjualan Bitcoin yang besar dalam waktu singkat ini menunjukkan dinamika pasar crypto yang kompleks dan penuh ketidakpastian. Dengan prediksi harga yang optimis dari beberapa investor dan langkah strategis dari pemain besar seperti BlackRock, masa depan Bitcoin tetap menjadi topik hangat di dunia crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Bitcoin ‘sodlers’ dump $4B in two days as BTC sales hit 18-month high. Diakses tanggal 14 Desember 2023.
- Cryptonews. Bitcoin Price Prediction: Volatility Ahead of FOMC, Skybridge’s Bold Claim, BlackRock’s ETF Update. Diakses tanggal 14 Desember 2023.