Dewan Eropa Tetapkan Standar AI dalam Jurnalisme, Apa Dampaknya?

author:

Array

Dewan Eropa Tetapkan Standar AI dalam Jurnalisme, Apa Dampaknya?

Eropa baru saja mengambil langkah besar dengan mengadopsi pedoman baru untuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam jurnalisme. Pedoman ini dirancang untuk memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis, sambil menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan hak asasi manusia.

Inisiatif ini menandai era baru dalam industri media, di mana AI semakin memainkan peran penting dalam produksi berita.

AI dalam Produksi Berita: Langkah Maju atau Mundur?

Dewan Eropa, yang berbasis di Strasbourg, Prancis, telah mengadopsi pedoman yang mengatur penggunaan AI dalam setiap tahap produksi jurnalisme. Mulai dari keputusan awal untuk menggunakan AI, hingga proses akuisisi dan integrasi alat AI ke dalam redaksi, pedoman ini mencakup semuanya. Ini merupakan langkah penting mengingat AI kini semakin sering digunakan dalam pembuatan berita, mulai dari pengumpulan data hingga penyebaran konten.

Baca juga: Nvidia Luncurkan Chip Gaming yang Disesuaikan Khusus untuk Pasar China!

AI tidak hanya mengubah cara kerja jurnalis, tetapi juga berdampak pada audiens dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pedoman ini juga menekankan tanggung jawab yang harus diambil oleh penyedia teknologi, platform, dan negara anggota.

Dengan adanya pedoman ini, diharapkan AI dapat digunakan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab, bukan sebaliknya.

Revolusi AI dan Tantangan Hak Cipta

artificial intelligence
Sumber: MarkTechPost

Di satu sisi, AI telah membawa inovasi seperti pengumuman dari Channel 1 AI tentang peluncuran redaksi yang sepenuhnya dioperasikan oleh jurnalis AI pada tahun 2024.

Di sisi lain, raksasa media Jerman, Axel Springer, mengumumkan kemitraannya dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam jurnalisme mereka. Namun, inovasi ini tidak lepas dari tantangan, terutama terkait dengan hak cipta. Beberapa redaksi tradisional telah menghadapi masalah hak cipta, dengan tuduhan bahwa model AI dilatih secara ilegal menggunakan konten perusahaan media.

Contoh terbaru adalah gugatan yang diajukan oleh The New York Times pada 27 Desember terhadap OpenAI dan Microsoft karena penyalahgunaan konten mereka dalam pelatihan model. Situasi ini menunjukkan pentingnya pedoman yang jelas dan adil untuk mengatur penggunaan AI dalam jurnalisme.

Baca juga: Uni Eropa Serukan Strategi Metaverse untuk Mengurangi Ketergantungan Teknologi

Menatap Masa Depan Jurnalisme dengan AI

Pengadopsian pedoman oleh Dewan Eropa ini merupakan langkah penting dalam menavigasi masa depan jurnalisme yang semakin dipengaruhi oleh AI. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi organisasi media dalam mengimplementasikan AI secara bertanggung jawab.

Dengan adanya pedoman ini, jurnalisme yang beretika dan menghormati hak asasi manusia dapat terus berkembang di tengah kemajuan teknologi.

Secara keseluruhan, melalui pedoman baru ini, Eropa menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang mendukung kebebasan pers dan integritas jurnalisme. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan yang dibawa oleh revolusi AI, sambil tetap menjaga nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array