Skandal Ekstradisi Do Kwon: Kesalahan Prosedur Hentikan Sementara Pengiriman ke AS dan Korea Selatan

Array

Skandal Ekstradisi Do Kwon: Kesalahan Prosedur Hentikan Sementara Pengiriman ke AS dan Korea Selatan

Kabar terbaru datang dari Montenegro, di mana pengadilan banding telah membatalkan keputusan ekstradisi Do Kwon, mantan CEO Terraform Labs. Keputusan ini dihentikan karena adanya kesalahan prosedur, memberikan twist dramatis dalam kasus hukum yang menarik perhatian publik internasional. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Kesalahan Prosedur Hukum

Pengadilan banding Montenegro menemukan bahwa proses ekstradisi Do Kwon tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Pengadilan sebelumnya gagal memberikan kesempatan kepada Kwon untuk menyampaikan pembelaannya terkait permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat, sebuah langkah yang diwajibkan oleh hukum Montenegro.

Kesalahan ini menyebabkan kasus tersebut dikembalikan ke Pengadilan Dasar Podgorica untuk diadili kembali. Keputusan ini merupakan titik balik penting dalam pertarungan hukum Kwon, yang menghadapi tuduhan penjara di Montenegro karena dugaan dokumen palsu.

Baca Juga: Skandal Ekstradisi Do Kwon: Apakah Pendiri Terra Akan Dikirim ke AS atau Korea Selatan?

Perang Hukum Lintas Negara

Kwon terjerat dalam pertarungan hukum yang melintasi perbatasan, dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan sama-sama menginginkan ekstradisinya untuk menghadapi tuduhan kriminal terkait kehancuran Terraform Labs. Kwon dan rekannya, Han Chang-Joon, ditangkap pada bulan Maret karena tuduhan tersebut.

Selain itu, Kwon dan Terraform Labs juga menghadapi gugatan hukum kelas berat yang terdiri dari lebih dari 300 pihak. Gugatan ini diajukan di Singapura dan baru-baru ini mendapatkan momentum setelah Pengadilan Tinggi menolak banding terdakwa.

Baca Juga: Skandal Pembuat Crypto: Do Kwon Terancam Diekstradisi ke AS!

Penundaan Ekstradisi dan Implikasinya

Pengadilan banding Montenegro menekankan bahwa keputusan untuk menunda ekstradisi Kwon karena vonis penjara sebelumnya ditangani dengan tidak benar oleh pengadilan tinggi. Pengadilan banding juga menyoroti bahwa keputusan tersebut seharusnya berada di bawah yurisdiksi eksklusif Menteri Kehakiman, bukan pengadilan yang menangani proses ekstradisi.

Pelanggaran ini dianggap signifikan dan berkontribusi pada pembatalan keputusan. Jika ekstradisi akhirnya disetujui dalam proses pengadilan berikutnya, keputusan akhir akan berada di tangan Menteri Kehakiman Montenegro. Drama hukum yang terus berkembang ini menambah ketegangan terhadap masa depan Kwon, menyoroti persimpangan rumit antara hukum, regulasi crypto, dan yurisdiksi internasional.

Dengan pembatalan keputusan ekstradisi ini, Do Kwon mendapatkan kesempatan untuk sementara bernapas lega. Namun, perjalanan hukumnya masih panjang dan penuh dengan ketidakpastian. Publik internasional kini menantikan langkah selanjutnya dalam saga hukum yang melibatkan dunia crypto dan regulasinya.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array