Memahami ‘De-Bank’ yang Diucap Trump di SNL, De-Bank Bisa Berpengaruh Pada Crypto?

Array

Memahami ‘De-Bank’ yang Diucap Trump di SNL, De-Bank Bisa Berpengaruh Pada Crypto?

Dalam sebuah episode Saturday Night Live (SNL), pembawa acara Colin Jost mengejek mantan Presiden Donald Trump karena menggunakan istilah “de-bank” dalam sebuah kampanye.

Jost mengatakan bahwa ia tidak tahu apa arti istilah tersebut dan menganggapnya sebagai lelucon. Namun, bagi banyak orang yang pernah mengalami pemblokiran atau penutupan rekening bank secara tiba-tiba, de-banking bukanlah sesuatu yang lucu.

De-Banking: Bukan Sekadar Lelucon

bank nigeria kolaborasi untuk cngn
Sumber: Unlock Blockchain

De-banking adalah praktik ketika lembaga keuangan menutup rekening seseorang tanpa peringatan atau penjelasan yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk dugaan aktivitas kriminal, risiko reputasi bagi bank, atau tekanan politik. Bagi mereka yang mengalaminya, de-banking dapat menimbulkan dampak yang signifikan, seperti kesulitan mengakses uang, membayar tagihan, atau melakukan transaksi keuangan lainnya.

Kasus de-banking telah menjadi masalah yang dihadapi banyak orang di Amerika Serikat. Pada tahun 2023, The New York Times melaporkan kisah beberapa orang yang rekening banknya ditutup secara tiba-tiba tanpa penjelasan. Salah satu korban mengatakan bahwa ia merasa seperti penjahat dan tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

Baca Juga: Waspada! Amerika Serikat dalam Kondisi Fiskal yang Tidak Berkelanjutan

Pengguna mata uang crypto juga tidak luput dari masalah de-banking. Pada awal tahun 2023, Nic Carter dari Castle Island Ventures menggambarkan situasi ini sebagai “Operation Choke Point 2.0”. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah AS menggunakan sektor perbankan untuk menekan industri crypto.

Hal ini dilakukan melalui serangkaian tekanan dari pejabat pemerintah terhadap bank, yang kemudian diikuti oleh pengumuman bank untuk menutup layanan mata uang crypto dan memutuskan hubungan dengan pengguna mata uang crypto.

Kurangnya Pemahaman Publik tentang De-Banking

bank of america
Sumber: Bloomberg

Meskipun de-banking telah menjadi masalah yang serius, namun istilah ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat umum. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sifatnya yang tersembunyi.

Ketika terjadi kerusuhan, foto dan video pelanggaran dapat dengan cepat menyebar di media sosial. Namun, ketika kontrol keuangan digunakan, dampaknya baru terasa ketika korban menerima telepon dari bank atau pesan kesalahan dalam aplikasi yang menyatakan bahwa mereka tidak lagi memiliki akses ke keuangan mereka.

Selain itu, undang-undang di AS melarang orang untuk mengetahui kapan bank melaporkan informasi mereka kepada pemerintah federal. Proses ini bersifat rahasia, sehingga bank pada dasarnya diwajibkan oleh hukum untuk merahasiakan informasi tersebut dari nasabah, bahkan jika kekhawatiran tersebut menjadi alasan penutupan rekening.

De-Banking sebagai Alat Tekanan Politik

paypal terima subpoena
Sumber: Crypto Daily

Meskipun ada berbagai alasan mengapa bank dapat menutup rekening, namun de-banking juga dapat dimotivasi oleh tekanan politik dan biaya kepatuhan. Hal ini menjadi contoh mengapa privasi keuangan di Amerika Serikat sangat membutuhkan reformasi.

Senator Carolina Selatan, Tim Scott, mengungkapkan dalam sebuah surat bahwa ada kekhawatiran bahwa Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) telah “mendesak lembaga keuangan swasta untuk mengawasi data transaksi pelanggan menggunakan istilah pencarian yang bermuatan politis.”

Praktik de-banking ini mirip dengan tindakan perusahaan media sosial yang melakukan de-platforming terhadap individu atau kelompok tertentu. Misalnya, setelah protes nasionalis kulit putih yang mematikan di Charlottesville, Virginia, pada tahun 2017, Google, Facebook, dan PayPal mulai melarang kelompok dan individu ekstremis yang mengidentifikasi diri sebagai atau mendukung supremasi kulit putih.

Penutup

De-banking bukanlah lelucon. Bagi banyak orang, hal ini dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan mereka. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini dan mendorong reformasi dalam sistem keuangan untuk melindungi hak-hak nasabah.

Baca Juga: Bagaimana Keputusan The Fed di Mei 2024 Mempengaruhi Aset Crypto?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array